AUSNYA NILAI KEBENARAN

“Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta”
(Wahyu 2:2)

Bacaan: Wahyu 2:1-7

Pujian Kristus. Ayat ini merupakan pujian dari Kristus sebagai “Owner Gereja” kepada para jemaat-Nya (pengerja-Nya) yang ada di gereja Efesus. Ini bukan pujian yang bersifat cibiran atau sindiran, melainkan sebuah pujian yang nyata, dan benar adanya. Jemaat Efesus adalah jemaat yang dengan berani melawan ketidakbenaran, berani menguji pengajaran rasul-rasul palsu yang mengajar bukan Injil. Jemaat Efesus tidak menoleransi kehidupan yang jahat atau ajaran sesat, mereka berpegang teguh pada bentuk kepercayaan dan praktik yang murni yaitu Injil Kristus yang benar. Dapat dikatakan, jemaat Efesus gigih melawan ketidakbenaran, gigih menentang ajaran para pendusta pada waktu itu.

Kita menghadapi tantangan yang sama di abad ini. Dapat dikatakan gereja tidak rentan terhadap ancaman dari berbagai ajaran sesat. Guru-guru palsu berlimpah ruah, terutama di era internet saat ini. Namun, Yesus memanggil kita untuk menyampaikan kebenaran dalam kasih dan penuh hikmat. Maka penting bagi orang percaya untuk memiliki pengetahuan yang benar akan Firman Tuhan agar dapat mengenali pengajaran yang tidak sesuai dengan Injil. Kita harus belajar menguji apa pun yang kita baca atau dengar terhadap pengajaran yang berjibun di dunia maya. Demikian juga kita harus berhati-hati agar tidak membiarkan standar Injil menjadi longgar dalam budaya kita yang menyusup dan memengaruhi pikiran, keluarga, atau gereja kita. Tidak dapat dipungkiri, pengajaran gereja bisa saja menjadi tidak lagi setia kepada Injil, dan menggantinya dengan ajaran dunia serta menerima gaya hidup bebas yang berdosa dengan mengatas namakan kasih juga toleransi.

Satu sisi, jemaat Efesus berani menentang dan melawan ajaran sesat yang tidak sesuai Injil, namun di sisi lainnya, jemaat Efesus tidak lagi mengandalkan kuasa Tuhan, mereka mulai mengandalkan kekuatan dan pengetahuan diri sendiri, sebab mereka mulai kehilangan kasih mula-mula kepada Kristus. Hidupkan kembali kasih mula-mula kita dengan datang kepada Kristus, dan kita harus tetap bersemangat untuk kebenaran Injil dan gigih menyampaikan kebenaran Injil.

Doa: Tuhan Yesus, berikan keberanian dalam hidup kami untuk menyatakan kebenaran dan menentang ketidakbenaran, amin. (gian).

Bacaan Alkitab
Nehemia 3-4