BANGKIT DAN KUATKAN YANG TERSISA
“Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati.”
Wahyu 3: 2
Pernahkah kita sedang asyik memakai HP, tiba-tiba muncul peringatan: “Battery low, 5% remaining”? Padahal dari luar HP itu masih terlihat bagus—layar menyala, aplikasi terbuka, sinyal penuh—tetapi sebenarnya sebentar lagi akan mati jika tidak segera di-charge.
Begitulah kondisi jemaat Sardis. Dari luar mereka kelihatan hidup, aktif, dan punya nama baik. Tetapi Yesus melihat roh mereka hampir mati, tinggal “5%”. Karena itu Yesus menegur: “Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal.”
Kalau kita menyelidiki 2 kata perintah yang ada di ayat di atas yaitu “bangunlah” dan “kuatkanlah”. Kata “bangunlah” merujuk kepada perintah yang harus terus menerus dilakukan bukan sesekali. Sedangkan kata “kuatkanlah” merujuk kepada tindakan yang harus diambil sesegera mungkin karena memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi. Sehingga dari studi bahasa ini, kita bisa menemukan sebuah perintah agar jemaat Sardis harus terus menerus berjaga dan segera mengambil tindakan tegas untuk memperbaiki kerohanian/iman yang sudah hampir mati tersebut.
Saudaraku, perintahmu ini pun diberikan kepada kita jemaat Tuhan saat ini. Setiap kita memiliki potensi untuk lengah dan jatuh ke dalam dosa yang membuat kita mati sekalipun kita terlihat hidup karena kita aktif di dalam melakukan pelayanan bagi Tuhan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya supaya kita bisa tetap terjaga dan bisa membangun kembali kerohanian kita? Berikut ini mungkin bisa menjadi masukan untuk bangun dan menguatkan kerohanian jemaat Tuhan di segala jaman. Untuk bangun maka kita harus:
- Doa dan firman secara konsisten: bukan hanya saat ada masalah, tapi jadi irama hidup.
- Jaga hati dan pikiran: selalu waspada terhadap kompromi dosa kecil yang bisa membunuh iman.
- Peka pada Roh Kudus: belajar mendengar teguran dan arahan Tuhan setiap saat.
Untuk menguatkan kerohanian maka kita harus:
- Segera bertobat dari dosa tertentu: jangan menunda sampai “nanti”.
- Ambil langkah konkret: misalnya mengampuni seseorang, melepaskan kebiasaan buruk, atau kembali aktif dalam pelayanan.
- Pulihkan hubungan rohani: jika sudah kering, segera cari komunitas doa, pemuridan, atau PA untuk dikuatkan kembali.
Oleh karena itu marilah kita meresponi panggilan Tuhan untuk segera bangkit sebelum semuanya benar-benar mati. Kiranya Tuhan menolong kita. Tuhan Yesus memberkati. (jho)
Bacaan Alkitab
Ayub 15-17
