Setiap orang percaya terpanggil untuk melayani Tuhan. Namun tidaklah mudah untuk manjalaninya, karena setiap kita masih ada yang mempunyai rasa takut dan keraguan dalam pelayanannya.

Ketika Timotius bergabung dengan misi pelayanan Paulus, ia masih terbilang muda. Paulus mengutusnya ke sebuah kota bernama Efesus untuk membantu Paulus mengawali dan memimpin sebuah gereja. Meski Timotius bergumul dengan rasa takutnya, TUHAN memakainya dengan luar biasa. Paulus mengingatkan kepada kita untuk fokus pada pentingnya mengobarkan karunia Allah untuk pelayanan dan jangan sampai kita memiliki roh ketakutan, tetapi roh yang memberikan kekuatan, kasih, dan kebijaksanaan untuk melayani Tuhan. Paulus mengingatkan Timotius agar tidak malu atau takut dalam memberitakan Injil, karena Allah telah memberikan Roh-Nya yang berkuasa dalam diri kita. Paulus mendesak Timotius untuk tidak membiarkan karunia pemberian Allah terpendam, melainkan harus terus mengembangkannya. Ini berarti kita harus aktif menggunakan karunia yang telah diberikan Allah untuk pelayanan, jangan sampai hanya diam dan membiarkan orang lain yang mengerjakannya. Membangkitkan karunia tersebut dilakukan dengan waktu, usaha, dan fokus kita adalah untuk memenuhi panggilan Tuhan. Kehadiran Roh Kudus ini memberi kita keberanian untuk menghadapi penderitaan dan tantangan dalam pelayanan. 

Penderitaan dan kegagalan bisa saja terjadi dalam pelayanan, tetapi Tuhan akan memberikan kuasa-Nya untuk bertahan dalam setiap kesulitan. Dengan mengobarkan karunia Allah dan menolak roh ketakutan, kita dapat melayani Tuhan dengan setia dan maksimal, karena kuasa-Nya bekerja di dalam kita. Amin. (AS)