AUSNYA NILAI KEBENARAN

“Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci
(Wahyu 2:6)

Bacaan: Wahyu 2:1-7

Dipuji karena benar. Tuhan Yesus memuji jemaat Efesus karena mereka melawan dan membenci ajaran dan perbuatan Nikolaus. Tidak diragukan lagi, para pemimpin jemaat Efesus melindungi jemaat mereka dari ajaran sesat yang merusak ini dan mencegah jemaat mereka melakukan perbuatan jahat yang sama. Pengikut Nikolaus adalah pengikut seorang bernama Nikolaus yang mencoba menyesatkan orang-orang dari Kristus untuk hidup menuju amoralitas. Ia mengajarkan doktrin yang memungkinkan orang-orang melayani Tuhan namun tetap bebas menjalani kehidupan yang amoral. Kita mengetahui, bahwa kota Efesus adalah pusat kuil penyembahan dewi Artemis dengan segala pagannya yang kuat.

Beberapa bapa gereja mula-mula menulis bahwa Nikolaus memulai sekte ini setelah murtad dari iman Kristen (Kisah 6:5). Namun, tidak semua bapa gereja mula-mula sependapat dengan hal ini. Bagaimanapun, pengikut Nikolaus adalah bidah yang mendorong perilaku tidak senonoh. Klemens dari Aleksandria mengatakan “Mereka menyerahkan diri mereka kepada kesenangan sendiri seperti binatang, menjalani hidup untuk memuaskan nafsu.” Dengan demikian, mereka mengkhotbahkan kebebasan, kesenangan tanpa batas dan kepuasan diri.

Pelajaran bagi kita adalah bahwa gereja Tuhan sepanjang masa selalu diganggu oleh mereka yang memiliki semangat Nikolaus. Meskipun kaum Nikolaus merupakan sekte kuno, namun perilaku mereka tetap relevan hingga saat ini. Persamaan modern muncul ketika orang Kristen mengakui dan menerima praktik atau kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Alkitab, merasionalisasi dosa dengan dalih kebebasan rohani. Tidak sedikit gereja (jemaat) Tuhan jatuh dalam berbagai dosa amoral mulai dari percabulan, perzinahan dan perselingkuhan.

Dunia  terus berubah, dan banyak orang percaya (baik individu maupun kelompok) dapat terjerumus ke dalam apa yang dianggap relevan oleh dunia. Iman Kristen berubah seiring dengan munculnya “guru-guru palsu” yang mengaku mengetahui “cara yang lebih baik” atau “praktik yang lebih baik” di luar Kristus. Satu-satunya cara untuk mengenali ajaran sesat adalah dengan mengetahui kebenaran secara mendalam melalui penelaahan Firman Tuhan yang tekun. Kuasa Roh Kudus akan terus mengingatkan kita untuk tetap berjalan di dalam kebenaran Firman-Nya.

Doa: Tuhan Yesus, jagai hati pikiran kami agar tidak jatuh dalam dosa yang sudah diperhalus di zaman ini, amin. (gian).

Bacaan Alkitab
Nehemia 9-10