MENJADI MENANG DAN MURNI
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Wahyu 3:5
Bayangkan seorang atlet yang berjuang keras di tengah perlombaan. Peluh bercucuran, nafas terengah-engah, tetapi matanya tertuju pada garis akhir. Karena ia tahu, di ujung sana ada mahkota kemenangan yang menantinya. Sehingga sekalipun tubuhnya lelah, ia tetap berlari untuk mencapai garis akhir. Demikian juga hidup orang percaya. Tuhan tidak memanggil kita untuk hidup setengah hati, tetapi untuk bertahan sampai menang.
Dalam nats yang kita baca, Yesus memberikan janji kepada jemaat di Sardis: siapa yang menang akan menerima pakaian putih, namanya tidak akan dihapus dari kitab kehidupan, dan Yesus sendiri akan mengakuinya di hadapan Bapa. Janji ini bukan sekadar penghargaan, tetapi jaminan hidup kekal dan pengakuan surgawi.
Orang yang menang berarti mereka yang mampu bertahan dan mengatasi dosa, kelalaian dan tidak kompromi dengan ketidakbenaran. Mereka adalah orang-orang yang diberikan pakai putih sebagai lambang kesucian dan kehormatan di hadapan Allah. Nama mereka tercatat dalam kitab kehidupan sebagai simbol jaminan hidup kekal dan pengakuan resmi dari Allah. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak mencemarkan pakaiannya dan yang berjalan bersama dengan Tuhan.
Untuk kita sekarang ini, langkah apakah yang harus kita lakukan supaya kita berada di dalam barisan orang menang tersebut? Berikut ini adalah beberapa tips untuk kita bisa hidup berkemenangan dalam Tuhan, antara lain:
- Berjuang melawan dosa dan kelalaian dengan cara memilih untuk taat setiap saat. Langkah praktisnya adalah dengan membuat komitmen kecil sehari-hari (misalnya waktu doa tetap, menolak kompromi di tempat kerja).
- Hidup dalam kemurnian. Langkah praktisnya adalah dengan menjaga integritas hidup, hindari hal abu-abu yang bisa menodai kesaksian.
- Memelihara identitas sebagai orang yang namanya ada dalam kitab kehidupan dengan hidup sesuai panggilan Kristus. Langkah praktisnya adalah dengan terlibat dalam pelayanan nyata & memberi dampak bagi sesama.
- Hidup dengan perspektif kekekalan karena Yesus sendiri yang akan mengakui kita di hadapan Bapa. Langkah praktisnya adalah gunakan standar kekekalan bukan standar dunia maupun pandangan dunia.
Ingatlah saudara “Lebih baik dikenal Kristus di surga, daripada hanya dikenal manusia di dunia.” Tuhan Yesus memberkati. (jho)
Bacaan Alkitab
Ayub 21-23
