“JANGAN SETENGAH HATI,
HIDUP PENUH UNTUK KRISTUS!”

“Engkau tidak dingin dan tidak panas. … Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”
Wahyu 3:15-16

Bagi para pecinta kopi, ada satu hal penting dalam penyeduhan adalah suhu air. Suhu yang ideal untuk menyeduh kopi adalah antara 90–96°C. Kalau air terlalu dingin, ekstraksi biji kopi tidak maksimal, hasilnya hambar dan asam. Kalau terlalu panas, kopi menjadi gosong, pahit, dan tidak enak diminum.

Artinya, kopi hanya bisa dinikmati dengan baik bila diseduh pada suhu yang tepat. Namun, coba bayangkan bila kopi itu dibiarkan terlalu lama: tidak panas lagi, juga tidak benar-benar dingin. Rasanya suam-suam kuku, hambar, bahkan membuat kita tidak selera meminumnya.

Jemaat Laodikia mendapatkan teguran karena mereka tidak panas dan tidak dingin. Kota Laodikia adalah kota yang terletak di anatar 2 kota penting yaitu kota Hierapolis (kurang lebih 10 km di utara) yang terkenal dengan air panasnya dan kota Kolose (kurang lebih 15 km di Timur) yang terkenal dengan air dinginnya yang menyegarkan. Kota Laodikia tidak memiliki sumber air yang baik sehingga mereka mendapatkan air dari daerah sekitar mereka. Kalau didatangkan dari Hierapolis maka air sudah tidak lagi panas sedangkan kalau dari Kolose maka air sudah tidak lagi dingin. Air yang mereka dapatkan suam-suam kuku dan bahkan bercampur dengan endapan mineral → tidak enak, bahkan bisa memualkan.

Gambaran ini dipakai untuk menggambarkan kondisi dari jemaat Laodikia di mana mereka merasa baik-baik saja tetapi sesungguhnya di mata Tuhan mereka melarat, miskin, malang, buta dan telanjang. Ungkapan ini menggambarkan kondisi mereka yang sangat menyedihkan seperti penderitaan rohani, miskin rohani, buta rohani bahkan telanjang rohani.  Di sini Yesus memberikan solusi bagi mereka agar engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, membeli juga pakaian putih, supaya jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan membeli minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. 

Saudaraku, kondisi yang dialami oleh jemaat Laodikia juga menjadi situasi yang banyak dialami oleh orang Kristen pada masa kini. Mereka terlihat yang sukses secara duniawi, tapi gagal secara rohani. Banyak dari kita bisa jatuh dalam kondisi ini: kaya fasilitas, miskin iman; sibuk pelayanan, kosong doa; tampak rohani, tapi kompromi di dalam hati. Lalu bagaimana kita bisa mengatasinya? Berikut ini langkah supaya kita tidak mengalami kondisi ini yaitu Cara supaya tidak suam-suam kuku adalah sadari kondisi → murnikan iman → hidup kudus → minta penglihatan rohani → bertobat → buka hati untuk Yesus → hidup dalam perspektif kekekalan. Kiranya Tuhan menolong dan memampukan setiap kita untuk bangkit. Tuhan Yesus memberkati. (jho)

Bacaan Alkitab
Ayub 24-26