AUSNYA NILAI KEBENARAN
“Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat“
(Wahyu 2:5)
Bacaan: Wahyu 2:1-7
Teguran Kasih. Kristus sangat mengasihi jemaat-Nya. Dengan kasih-Nya Tuhan mengingatkan jemaat Efesus untuk kembali kepada trek yang benar. Sekalipun mereka telah bekerja keras dalam melayani, namun ada yang hilang dalam iman mereka kepada Kristus. Maka setelah Yesus memberikan pujian, Yesus juga menasehati jemaat-Nya agar kembali kepada panggilan yang benar. Ada tiga perintah yang perlu kita perhatikan dalam ayat ini yaitu ingatlah, bertobatlah, dan lakukan kembali.
Pertama “Ingatlah”. Jemaat Efesus diperintahkan untuk mengingat kembali bagaimana keadaan mereka pada awalnya, yaitu kasih, sukacita, dan hasrat mereka ketika pertama kali datang kepada Kristus. Mengingat kasih mula-mula ini akan memotivasi mereka untuk diperbarui dalam hal itu lagi. Demikian juga dengan kita pada saat ini, cobalah untuk meluangkan waktu sejenak dan merenungkan kembali perasaan anda saat pertama kali datang kepada Kristus. Apakah anda masih merasakan hal yang sama sampai sekarang ini? Jika tidak, mengapa hal itu bisa terjadi? Apa penyebabnya?
Kedua “Bertobatlah” Mengingat saja tidak cukup. Kita harus berbuat lebih dari sekadar berkata, “Itu sudah lama berlalu.” Yesus memerintahkan kita untuk bertobat. Kurangnya kasih kepada-Nya adalah dosa, ada berhala-berhala dalam hidup kita. Maka jika kita ingin dipulihkan seperti semula, kita perlu mengakui masalahnya. Akui dosa-dosa yang menjadi penyebabnya (keegoisan, apatis, kepuasan diri, materialisme, dll). Mintalah pengampunan dari Allah, serta memohon kepada-Nya agar kita dipenuhi kembali dengan hati yang penuh kasih dan antusias.
Ketiga, “Lakukanlah kembali seperti sebelumnya” – Hati yang sudah diperbarui akan kembali mengalir kasih yang murni. Hati yang penuh kasih akan membuat perbedaan dalam tindakan kita. Kita dapat mengerjakan kembali bagian kita dengan lebih antusias, mengerjakan apa yang menjadi agenda-Nya Tuhan yang sesuai konteks saat ini. Maka renungkan kembali pelayanan kita kepada Tuhan dimasa lalu, apakah Tuhan sedang menghendaki Anda melakukannya lagi dengan cara baru?
Doa: Tuhan Yesus, perbaharui terus hati dan pikiran kami, sehingga kami dapat mengerjakan agenda-Mu dengan hati yang mengasihi-Mu, amin. (gian).
Bacaan Alkitab
Nehemia 7-8
