KEMENANGAN BAGI MEREKA YANG APATIS
“Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”
(Efesus 3:16-17)
Kehidupan kita setelah percaya Tuhan tidaklah memberikan sebuah pengertian bahwa masalah yang kita hadapi akan hilang begitu saja. Terkadang, kesalahan orang Kristen adalah berharap bahwa hidup mereka akan bebas masalah setelah percaya Yesus. Padahal, Injil tidak berkata demikian. Ketika kita berbicara tentang kemenangan, maka kita harus memahami apa yang Injil katakan tentang kemenangan.
Injil mengajarkan bahwa kemenangan itu bersumber dari Allah dan bukan dari kekuatan diri sendiri. Sehingga, kita perlu menanyakan lagi apakah sumber kekuatan kita sudah benar atau belum. Inilah yang akhirnya membuat banyak orang Kristen menjadi apatis. ketika menghadapi pergumulan hidup, mereka tidak melihat perubahan apa-apa padahal sudah berusaha mati-matian. Sehingga, mereka menyerah dan tidak peduli lagi dengan peran mereka di tengah dunia ini. Seolah-olah kemenangan itu hanya sekedar jargon dan slogan orang Kristen saja.
Rasul Paulus dalam doanya berharap bahwa jemaat Efesus harus memiliki kerinduan untuk bergantung kepada kemenangan Kristus yang sudah menebus mereka. Dengan kuasa dari Roh Kudus yang memberikan kekuatan, kita seharusnya bergantung kepada sumber kemenangan yang kekal yaitu kemenangan Kristus dan bukan usaha sendiri.
Injil tidak hanya berbicara tentang karya pengampunan saja, tapi Injil juga memberikan sebuah kekuatan dan pengharapan di dalam kelemahan kita. Sehingga, solusi dari apatisme bukan berangkat dari ajakan-ajakan dan usaha manusia, namun berasal dari kekuatan dan kemenangan dan anugerah Kristus yang sudah mengubah hati kita.
Sudahkah kita, bukan sekedar tahu, tapi mengalami kemenangan Kristus? -SFG
Bacaan Alkitab
Mazmur 31-33