Yesaya 40
6Ada suara yang berkata: “Berserulah!” Jawabku: “Apakah yang harus kuserukan?” “Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. 7Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. 8Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama- lamanya.”
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 10-11
Amsal 27:1-2
Renungan
Pengantar di sebuah artikel menuliskan demikian:
Sahabat terkasih,
Apakah terkadang Anda merasa kewalahan mengikuti berbagai perubahan yang terjadi di sekitar Anda? Kita hidup dalam zaman yang terus berubah dan serba tidak pasti: perang, inflasi, harga minyak dunia yang melambung, dan banyak lagi perkembangan sosial dan ekonomi lainnya. Semua itu telah membuat kita merasa gamang dan tidak yakin akan hidup kita setiap hari. Berbagai perubahan itu juga mempengaruhi cara kita mempraktikkan iman kita. Bagaimana kita tahu pasti bahwa apa yang kita lakukan sungquh menyenangkan hati Allah? Bagaimana kita bisa menghindari cara-cara dunia yang berdosa sambil tetap berinteraksi dengan sesama? Bagaimana kita dapat membagikan kasih Allah, serta hidup sebagai garam dan terang dunia bagi orang lain? Jawabannya, dengan melabuhkan sauh kita pada apa yang tidak berubah: Allah dan firman-Nya.
Bila kita membicarakan tentang sesuatu yang langgeng, pastinya kita langsung dapat menyimpulkan apa yang dituliskan oleh Yesaya di atas – rumput menjadi kerung, bunga menjadi layu tetapi tidak demikian dengan Firman TUHAN yang tetap untuk selama-lamanya. Itulah memang yang seharusnya kita butuhkan, untuk berpegang dalam melintasi zaman yang senantiasa berubah, yang perubahannya bukan sekedar dalam perhitungan kalender saja, tetapi mengusung segala perkara yang dihadapi oleh manusia dengan berbagai nilai2, budaya2 dan lain sebagainya. Hanya yang langgeng itulah yang seharusnya menjadi pegangan – bukan cuma pegangan, tetapi juga dihidupi dan dihidupkan. Kita baru selesai mengikuti Kegerakan LTW3, diharapkan setiap kita diberkati dengan pusaran Love, Learn & Live terhadap Firman TUHAN; diharapkan setiap kita mulai membiasakan diri untuk mencintai Firman, merenungkan Firman dan akhirnya – menghidupi/ melakukan Firman. Tidak berhenti bersamaan dengan berakhirnya program ini. Diharapkan setiap kita mulai meletakkan SAUH kehidupan kita yang adalah Firman-Nya sehingga ketika badai topan sehebat apapun kita tetap berlabuh dengan tetap teguh di dalamnya. TUHAN memberkati kita sekalian. -JP