13Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. 14Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” (Galatia 5:13-14)
Bacaan Alkitab
2 Raja-Raja 24-25,
2 Tawarik 36
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada godaan untuk mementingkan diri sendiri atau menggunakan kebebasan kita untuk
kepentingan pribadi. Kita menggunakan berbagai alasan untuk membenarkan hidup kita yang memilih untuk tidak taat. Salah satu alasan yang sering digunakan adalah masalah kebebasan. Ada orangorang Kristen yang memahami bahwa kita tidak lagi terikat kepada ritual atau tindakan keagamaan tertentu demi mendapatkan keselamatan. Sehingga, karena merasa sudah diselamatkan, tidak sedikit yang memahami bahwa hidupnya bebas melakukan apapun yang hatinya inginkan, termasuk merasa bebas untuk tidak mengasihi orang lain.
Kebebasan yang diberikan Kristus kepada kita adalah anugerah yang sangat besar. Namun, kebebasan ini bukan berarti kita bebas untuk melakukan segala sesuatu yang memuaskan keinginan daging kita. Sebaliknya, Paulus mengingatkan kita bahwa kebebasan dalam Kristus seharusnya digunakan untuk saling melayani dan mengasihi. Kebebasan yang sejati melahirkan kasih yang tulus sebagai bagian dari hidup kita dan sekaligus cara kita mewujudkan kebebasan yang benar. Dengan melayani sesama, kita sedang menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak dan ajaran Kristus.
Dalam ayat di atas, Paulus mengajak kita untuk menggunakan kebebasan kita di dalam kasih. Hal ini bukan sekedar masalah perasaan, tetapi tindakan nyata yang menunjukkan kerelaan untuk saling memperdulikan melayani, menghormati, berbagi sesuatu, mengatakan sesuatu yang menguatkan, atau hal lain yang berdampak positif bagi kita dan sesama. Dengan demikian, kebebasan yang Kristus anugerahkan kepada kita akan menghasilkan relasi persaudaraan yang penuh kasih dan harmonis, sebagai tanda kehadiran karakter Kristus di dalam diri kita.
Doa: Tuhan Yesus yang Maha Kasih, terima kasih atas kebebasan yang Kau berikan bagiku. Ajari aku untuk menggunakan kebebasan ini dengan bijaksana,
dengan cara melayani dan mengasihi sesama. Biarkan kasih-Mu terpancar
melalui setiap tindakanku. Amin. (ws)