⁴Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1)
Dua bulan lalu kita memperingati Reformasi yang salah satu kredo-nya membuat setiap orang percaya harus Soli Deo Gloria – menyatakan Segala Kemuliaan hanya bagi Allah. Saya rasa itu pas & selaras dengan maksud dan tujuan Allah meng-agendakan diri-Nya untuk menjadi manusia dan diam di antara kita, yakni agar kita melihat dan menyatakan Kemuliaan Allah. Namun sesungguhnya manusia yang mampu melihat kemuliaan-Nya dan memuliakan-Nya adalah manusia yang semula tidak mengenal bahkan menolak-Nya namun telah mendapatkan anugerah berupa kuasa dari Allah agar bisa mempercayai-Nya dan menjadi anak Allah (Yohanes 1:12). Sebuah karya Allah yang tak terselami oleh setiap kita, bahkan sekaliber Paulus sekalipun. Hal ini dituliskan dalam tulisannya di Roma 11: O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! ⁴Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? ⁵Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? ⁶Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama- lamanya! Sebuah refleksi yang penting bagi kita adalah apakah kita telah melihat kemuliaan-Nya? Bahkan telah mengalami kemuliaan-Nya? Dan sungguh rindu menyatakan kemuliaan-Nya bagi dunia (yang tidak mengenal & menolak) agar dunia mengenal-Nya dan menerima-Nya? TUHAN menolong kita sekalian. -HP