MERAYAKAN KEKALAHAN EGO

Mazmur 139:23-24 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Bacaan Alkitab
Ezra 1-2
Ibrani 12
Amsal 20:22-23

Renungan
Masih terkait dengan perenungan hari kemarin tentang ego dan aktualisasi diri yang seringkali merampas kemurnian perayaan, kita perlu untuk mengevaluasi hati lebih dalam. Tak ada salahnya untuk mundur kembali dan menanyakan, Apa yang kita rayakan? Mengapa kita merayakannya? Secara jujur.
Mungkin kita mengatakan kita merayakan keberhasilan dan kelulusan anak-anak kita, di mulut kita bersyukur kepada Tuhan atas pencapaian anak kitatapi jauh di dalam hati kita sedang memberi makan berhala ego kita dengan mengatakan, Lihat aku, aku orang tua yang hebat yang sudah membesarkan anak-anak hebat!. Mungkin hal itu muncul dari pengalaman masa lalu di mana kita direndahkan dan tidak dianggap. Mungkin itu bersumber dari kegagalan- kegagalan masa lalu kita di mana kita tidak bisa mencapai apa yang kita idamkan, dan kita memakai anak kita untuk mendapatkan apa yang kita mau: penghargaan, penerimaan, gengsi dan martabat. Kita tidak sedang mensyukuri Tuhan, bahkan tidak sedang membanggakan anak, namun memanipulasinya untuk kepuasan ego diri.
Mungkin kita mengatakan kita sedang merayakan pertolongan Tuhan bagi pekerjaan dan usaha kita. Kita undang pendeta dan teman gereja dan sanak saudara untuk memuji kebaikan Tuhan bersama, tapi jauh di dalam hati kita, kita bermegah karena sudah berhasil mengalahkan rival bisnis. Kita hanya sedang menggunakan Tuhan dan berkat-Nya untuk mengejar berhala kita yang sesungguhnya: kuasa, pengaruh, nama besar.
Beberapa hari lalu kita merenungkan bagaimana merayakan Tuhan dari dalam lembah kelam, namun pernah kah kita berpikir bahwa terkadang mungkin Tuhan sengaja melemparkan kita jauh ke dalam lembah itu untuk menyadarkan kita, mengevaluasi hati kita, akan apa yang kkita kejar selama ini. Akan apa yang paling berharga bagi kita selama ini? Alkitab mengatakan, di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Mat 6:21). Jika kita tidak dapat merayakan Tuhan ketika kehilangan harta, kuasa, kenyamanan, penerimaan, martabat, dan lain sebagainya, mungkin karena hal-hal itu telah menjerat kita, menjadi berhala kita. Maka sekali lagi tanyakan, Apa yang kita rayakan? Mengapa kita merayakannya? Apa yang paling membuat kita kecewa dan sedih? Mengapa? Jangan buru-buru menjawab. Ambillah waktu, karena jawabannya menentukan seluruh arah hidup kita. -Dan

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories