Bacaan: Yohanes 8:31-37
“Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar- benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
(Yohanes 8:31-32)
Bacaan Alkitab
Yeremia 35-36
Amsal 25:25-27
Tinggal dalam Firman Tuhan. Perkataan Tuhan Yesus dalam bagian ini menunjukkan arti dari seorang murid sejati, yaitu tinggal tetap dalam firman yaitu mengerti, memahami dan menaati serta melakukan firman. Bagaimana kita dapat menaati dan melakukan firman jika kita tidak memahami firman? Bagaimana kita dapat memahami dan mengerti firman jika kita tidak mempelajarinya dengan benar? Dan bagaimana kita dapat mengerti yang benar jika kita tidak menggali (meneliti) firman?
Dalam segala keterbatasan kita, tentu saja kita tidak akan pernah benar- benar mengerti dengan benar jika kita tidak melakukannya dengan benar. Kita bersyukur diberikan Roh Kudus yang menolong kita untuk mengerti bagian firman Tuhan, yang memimpin kita kepada kebenaran. Bagian-bagian firman yang kita baca akan mengarahkan kita untuk melihat kasih Allah dalam Kristus Yesus yang adalah jalan, kebenaran dan hidup. Dengan merenungkan (membaca, meneliti) kita dapat mengerti apa yang Allah ingin kita pahami dari bagian yang kita baca.
Maka prinsip keenam di dalam kita memaknai firman Tuhan adalah memelihara kebenaran dan mengajarkan kepada orang lain. Berkat kebenaran firman yang kita terima bukan saja dipelihara namun juga disalurkan yaitu dinyatakan kepada orang lain, baik lewat pengajaran, nasehat, dan juga perbuatan dalam tindakan. Kebenaran itu harus diwujudkan dalam sebuah perilaku dan tindakan yang nyata yaitu menyatakan kasih kepada orang lain sehingga dapat memberi dampak yang membawa orang lain dapat mengenal dan memuliakan Tuhan.
Pergumulan akan kecenderungan kita adalah hanya menyimpan kebenaran buat diri kita sendiri dan kemudian menjadikan kita “hakim” atas ketidakbenaran yang dilakukan oleh orang lain. Tetap tinggal di dalam firman adalah tetap melekat dalam pokok kebenaran yaitu Kristus, yang kemudian dapat menghasilkan buah kebenaran yang membawa orang lain dapat mengenal Kristus. “Pemaknaan tidak akan pernah memiliki arti jika kita tidak melakukan sesuatu yang berarti”
Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami untuk memelihara dan membagikan kebenaran kepada orang lain agar nama-Mu dikenal dan dimuliakan, Amin. -GIAN