¹Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: ²Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. ³Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. ?Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. (2 Timotius 4)
Bacaan Alkitab
Ratapan 3
Amsal 26:21-22
Melanjutkan perenungan kita kemarin yang sedikit menyinggung tentang referensi atau rujukan atau acuan, maka hari ini kita akan melanjutkan dengan PREFERENSI. Sederhananya kata ini diartikan sebagai sebuah tendensi atau kecenderungan, bahkan ada yang mengartikan sebagai komponen yang memberikan pengaruh dalam mengambil keputusan.
Sebagaimana yang telah kita renungkan kemarin, bahwa sebuah preferensi sangatlah dipengaruhi oleh referensi, atau sebuah kecenderungan untuk memilih & mengambil keputusan dipengaruhi oleh rujukan apa yang kita pakai – maka kita semakin menyadari betapa krusialnya sebuah referensi/ rujukan itu.
Self Centered & keegoisan selalu menjadi prioritas manusia, dan karena itulah manusia menerima penawaran “si ular” untuk menjadi sama dengan Allah. Problem ini sesungguhnya sulit untuk diselesaikan, bahkan ketika manusia berpegang teguh dalam hal ritualitas & spiritualitas ternyata tidak mampu memberantas sentralitas manusia.
Mari kita bayangkan apa yang akan terjadi bila apa dicatat oleh Paulus sedang terjadi dalam lingkup tidak sekedar personal tetapi juga komunal, mereka menolak pengajaran yang benar. Rujukan diri sendiri akan membuahkan sebuah kecenderungan untuk melakukan pemilihan & keputusan untuk mengundang guru palsu yang bisa memuaskan telinga/ diri sendiri.
DOA: Engkau sedang mengasah kami agar meletakkan Firman-Mu sebagai standar hidup kami. Terkadang Firman-Mu menegur kami dengan keras, menyatakan dosa² kami dan membuat kami harus meninggalkan hidup lama kami. Terkadang kami ingin berlari untuk mencari renungan & khotbah yang lebih nyaman bagi telinga dan hati kami. Ampunilah kami ya TUHAN. Amin. -JP