Yakobus 2:
14Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 15Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, 16dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? 17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. 18Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 12-14
Amsal 27:3
Renungan
Di minggu pertama bulan November ini, mari kembali melanjutkan perenungan kita dengan menyimak tema bulanan yang diangkat, sebagai bagian jabaran Implementasi Tema 2023 – Gereja & Pelayanan Holistik. Sebagian penjelasan sinopsis-nya demikian:
Namun sesungguhnya tuntutan untuk melaksanakan pelayanan holistik ini tidak pernah berhenti sampai di sini (pelayanan badani, jiwani & rohani). Mereka membutuhkan konfirmasi se-holistik mungkin, sebuah pertunjukan iman yang nyata & konkrit yang dapat ditemukan di setiap aspek kehidupan. Pelayanan holistik akan menjadi efektif bila dikerjakan oleh orang percaya yang berpikir secara holistik, bertindak secara holistik dan berdampak iman secara holistik – karena di sanalah iman menjadi hidup & nyata. Semakin luas wilayah integrasi iman, maka semakin holistik dampaknya. Wilayah integrasi seperti apa yang harus kita kembangkan?
Wilayah Integrasi yang kita renungkan bersama yang merujuk pada tulisan Yakobus adalah Integrasi antara IMAN & PERBUATAN. Iman & perbuatan digambarkan sebagai sekeping mata uang yang memiliki 2 (dua) sisi dan saling melengkapi dan tidak bisa meniadakan satu dengan lainnya. Masalahnya, bagaimana satu dengan lainnya saling mempengaruhi? Bagaimana satu dengan yang lain saling memberikan keutuhan dalam penilaian? Dampak seperti apa yang terjadi ketika keduanya terpisah? Sebaliknya, dampak seperti apa yang terjadi tatkala keduanya saling meneguhkan? Apakah dalam pelayanan holistik membutuhkan hal ini?
DOA: Bapa, ketika kami tidak hati2 menjalani hidup kami, acapkali kami terpelecok untuk memisahkan keimanan kami dengan perbuatan2 kami. Memisahkan spiritualitas & sekularitas yang kami jalani. Memilah dengan tegas relasi kami dengan-Mu dan relasi yang kami bangun dengan dunia. Jaman & pulihkan keterpelecokan kami, ampunilah dan perbaharui kami senantiasa. Amin. -JP