Matius 5:13 (PBTB2)
13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.†
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 44-45
Amsal 28:8-10
Renungan
Berangkat dari ketulusan hati dan kerinduan agar Tuhan dimuliakan, mari kita menjalani kehidupan pergaulan kita dengan dalam lingkungan sosial kita dengan memberikan pengaruh yang benar.
Karena kualitas dan kegunaan garam yang sangat baik, ternyata pada zaman kuno garam merupakan barang yang bernilai dalam perekonomian— (kata salary [gaji] diambil dari kata salarium [Bhs. Latin] yang berarti jatah garam yang diberikan kepada tentara Romawi). Dari metafora garam ini, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya murid Kristus hidup dalam pergaulannya. Garam berfungsi sebagai pengawet/pencegah kebusukan, maka keberadaan murid Kristus di dalam masyarakat harus dapat memberikan pengaruh yang benar untuk mengurangi kebusukan moral yang terus terjadi dalam dunia berdosa. Garam yang larut di masakan berfungsi untuk memberikan citarasa, maka murid Kristus di tengah- tengah pergaulannya harus dapat memberikan citarasa surgawi kepada dunia yang hambar dengan segala nafsu duniawi. Umat Tuhan harus menunjukkan kehidupan yang dipimpin oleh Roh—menyatakan kasih; menghadirkan sukacita dan damai sejahtera; hidup penuh kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22).
Perkataan Tuhan Yesus mengenai garam yang menjadi tawar adalah ekspresi ketidakmungkinan—natrium klorida adalah senyawa yang sangat stabil. Itu berarti murid Kristus yang sejati, yang sudah mengalami karya Allah yang mengubah hidupnya, tidak mungkin kehilangan pengaruhnya di tengah masyarakat. Garam yang menjadi tawar mengacu kepada murid yang palsu, yang mengenakan kesalehan hidup hanya sebagai aksesoris untuk memperindah diri supaya terlihat sebagai orang yang baik, tetapi sesungguhnya belum mengalami karya Allah yang mengubah hidupnya. Ketika dalam situasi terancam, ia akan meninggalkan kesalehan hidupnya (kehilangan asinnya). Kita adalah murid Kristus yang mana? Jika kita murid Kristus yang sejati, mari kita selalu memberi pengaruh yang benar dalam pergaulan kita. Jangan lagi kita mengikuti cara-cara hidup yang menolerir kebenaran, melontarkan candaan-candaan dan percakapan-percakapan yang tidak pantas, dan mengikuti nilai dunia yang salah. -VA
Doa: Tuhan tolong kami untuk tetap setia dalam kebenaran-Mu, sehingga kami dapat memberikan pengaruh yang benar di tengah pergaulan kami.