Amsal 17.:17
17Besi menajamkan besi, orang menajamkan
sesamanya.
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 47-48
Amsal 28:12-13
Renungan
Penulis Amsal mencatat orang menajamkan sesamanya bagaikan besi menajamkan besi. Pengalaman saya ketika bekerja di dapur memperjelas metafora ini. Pisau besi digesekkan ke pengasah besi mengakibatkan pisau semakin tajam. Dalam sebuah pergaulan yang erat, tentunya tidak hanya diwarnai dengan percakapan-percakapan dangkal. Adakalaya pembicaraan yang dibangun membicarakan hal-hal yang serius, bahkan dapat saling mengoreksi satu dengan yang lain. Tetapi justru di dalam pergaulan yang demikian akan terjadi pembentukan cara pikir, bahkan bisa mengarah pada pembentukan karakter yang lebih tajam.
Itu sebabnya sangat penting bagi kita untuk memilih pergaulan yang membangun melalui topik-topik pembicaraan yang membangun. Seorang komentator Alkitab berpendapat demikian, “Percakapan yang bijak dan bermanfaat menajamkan kecerdasan orang. Dan orang yang memiliki begitu banyak pengetahuan bisa menambah lebih banyak pengetahuannya dengan bercakap-cakap.”
Saya melihat implikasi dari ayat ini menjadi dua arah. Arah pertama adalah arah ke dalam. Sebagai umat Tuhan kita harus membangun pergaulan yang sehat, yang saling memperkuat kehidupan iman kita. Salah satu contohnya adalah kelompok kecil/komsel/KTB di mana anggotanya bisa saling membicarakan firman Tuhan (termasuk pengalaman dalam menghidupinya), saling mengingatkan untuk terus bertumbuh, saling menegur ketika ada yang salah, saling mendoakan. Arah lainnya adalah arah ke luar. Sangat baik jika kita punya lingkaran pertemanan di luar komunitas orang percaya, tetapi di dalamnya kita bisa saling bertukar pikiran, saling mendukung, saling menegur. Bagi kita, itu adalah kesempatan untuk mengomunikasikan nilai-nilai kebenaran firman Tuhan kepada teman dalam lingkaran pergaulan kita. -VA
Doa:Ya Tuhan, terima kasih untuk lingkaran pergaulan yang telah Kau berikan dalam hidupku, yang melaluinya aku pun dapat belajar untuk bertumbuh.