1 Korintus 10:32-33
32Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 33Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
Bacaan Alkitab
Daniel 5
Amsal 28:19-20
Renungan
Nasihat Rasul Paulus pada ayat di atas masih merupakan lanjutan dari nasihat yang disampaikan pada ayat sebelumnya (ayat 31). Kita bisa melihat apa yang disampaikan Rasul Paulus sebelumnya dari perenungan hari pertama dan kedua. Isi pesannya pun masih saling berkaitan dan membentuk kesatuan utuh. Ada yang berpendapat bahwa ayat ini merupakan jawaban kedua Rasul Paulus terhadap keberatan jemaat berkenaan dengan makanan persembahan berhala. Namun dalam nasihat ini, Rasul Paulus lebih menunjukkan fokusnya pada keselamatan dalam Yesus Kristus. Nasihat-nasihat yang lain pun harus dilihat dalam terang injil ini. Melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan bertujuan agar orang lain beroleh selamat (ayat 33). Menjaga perilaku agar tidak menimbulkan syak dihati orang (membuat orang tersandung) adalah untuk menghindari halangan yang mengganggu pemberitaan injil. Intinya, segala sesuatu yang membawa manfaat bagi
kemajuan injil harus kita lakukan.
Prof. Sen Sendjaya berkata bahwa, “Misi hidup orang Kristen adalah berpartisipasi aktif sebagai umat tebusan Allah dalam misi Allah untuk menebus seluruh ciptaan Allah.” Kita hidup/ selamat karena injil lalu kita menghidupi kehidupan ini dalam injil, yaitu dengan melakukan segala
sesuatu demi kemuliaan Tuhan. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa kita juga hidup untuk injil. Seperti tema renungan hari ini, hidup karena, didalam dan untuk injil. Inilah yang seharusnya menjadi tujuan hidup kita sebagai orang-orang yang telah ditebus. Karena nilai-nilai hidup kita telah diselaraskan dengan nilai dan pandangan Allah. Maka misi Allah bagi dunia adalah misi kita juga. Kerinduan Allah untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya seharusnya menjadi kerinduan kita juga. Kita perlu mengambil peran, sekecil apapun itu didalam pekerjaan injil. Dengan belajar mengutamakan kepentingan orang lain, melakukan segala sesuatu dalam keseharian kita bagi Tuhan maka kita telah ikut memberi
dampak bagi perluasan injil. -AYT