Mazmur 37
23TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; 24apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. 25Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta- minta roti; 26tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Bacaan Alkitab
Yoel 1-3
Amsal 29:18
Renungan
Sebagian besar kita pasti mengenal sebuah lagu yang liriknya di ambil dari Mazmur 37:23-24 ini.
Ada hal penting yang harus menjadi perhatian kita dari bacaan kita hari ini, dalam kaitan antara janji TUHAN dan perjanjian dengan-Nya. Janji yang kita dapatkan antara lain: 1Langkah kehidupan yang diatur. 2Kalau jatuh tidak tergeletak, ditopang TUHAN. 3Tidak kekurangan/ me- minta2 roti bahkan menjadi berkat.
Tetapi ada 2 (dua) kata2 yang penting, yang tidak boleh diharuskan agar kita mengalami janji2 Allah di atas, yakni kata2 “orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya” dan kata2 “orang benar”. Silahkan kita renungkan lebih jauh implikasi & aplikasi orang yang benar dan berkenan kepada Allah itu seperti apa. Apakah orang benar itu hanya cukup kepada orangtuanya, anak2- nya tidak perlu hidup benar dan pasti dijamin berkedudukan? Atau orang benar itu harus mendidik, meneladankan dan mendoakan agar anaknya hidup benar dan menerima janji Allah? Ada beberapa poin untuk menjadi refleksi kita dalam perenungan selama 1 minggu ini. Demikian:
? Janji Allah tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian Allah.
? Keterpaduan Janji & Perjanjian Allah merupakan keterpaduan antara Sovereignty of GOD & Human Responsibility. Anugerah keselamatan selalu terpadu (berlanjut) dengan mengerjakan keselamatan (Filipi 2:12)
? Orang percaya (yang telah mengalami Janji Allah) tidak bisa menghindar/ menolak/ melepaskan diri dari Perjanjian Allah.
? Jangan pernah meng-klaim janji Allah bila kita tidak pernah melakukan peranan aktif kita dalam perjanjian-Nya.
? Kekristenan seperti apa/ kualitas iman seperti apa yang hanya mau menerima janji2 Allah tetapi menolak Perjanjian dengan Allah?
? Dan seterusnya
Mari kita mengakhiri rangkaian perenungan kita dalam minggu ini dengan sebuah tekad untuk menjalankan/ berperan aktif dalam perjanjian Allah dan untuk menikmati janji2 Allah melalui sebuah pujian (PPK195):
YESUS AKU BERJANJI
Yesus aku berjanji menjadi hamba-Mu Tinggallah dekat aku Tuhan sahabatku Tiada aku takut ‘kan bahaya dahsyat Jikalau Tuhan pimpin tiada ku sesat.
Ya Yesus kepadaku brikanlah sabda-Mu Suara-Mu yang lemah tenangkan hatiku Hiburkan daku s’lalu ku mau taat pada-Mu Firman-Mu bri tuntunan Kaulah pelindungku. Tuhan sudah berjanji segala yang setia Kelak akan disambut ikut masuk surga Dan akupun berjanji pada-Mu mengabdi Kiranya k’lak ku ikut ke surga abadi.
TUHAN memberkati kita sekalian. -JP