Great Omission (1): Social Action

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid- Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Matius 28: 19-20

Bacaan Alkitab
Imamat 1-4

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak wilayah dengan risiko tinggi terhadap bencana alam, di antaranya: banjir, cuaca ekstrim, gempa bumi dan tsunami. Menurut The World Risk Index tahun 2019, Indonesia berada pada peringkat 37 dari 180 negara paling rentan bencana. Kondisi geografis yang seperti itu membuat di Negara kita sangat marak lembaga atau yayasan dan juga gereja yang melakukan bakti social untuk membantu para korban bencana tersebut. Akan tetapi kerap kali juga kita menemukan bahwa baksos tersebut hanyalah menjadi sebuah aksi social yang ditujukan untuk meringankan penderitaan para korban bencana tersebut.

Merujuk kepada tema Great Commission Vs Great Omission, maka ini menjadi pengabaian besar (great omission) yang dilakukan di dalam kegerakan misi gereja-gereja baik institusi maupun organisme. Mengapa disebut sebagai pengabaian?

Mari kita perhatikan ayat di atas maka kita akan menemukan tugas utama yang harus kita lakukan sebagai murid Kristus. Tugas utamanya adalah memuridkan segala bangsa. Bagaimana caranya kita memuirdkan mereka? Dalam ayat tersebut juga dituliskan langkah yang harus dilakukan yaitu dengan mengajar mereka tentang apa yang telah diajarkan oleh Tuhan kepada kita. Tujuan dari amanat agung adalah menjadikan murid bukan sekedar menolong meringankan beban mereka saja.

Inilah kesalahkaprahan yang seringkali terjadi di dalam pergerakan misi yang dikerjakan oleh gereja. Gereja berpikir kalo sudah melakukan baksos seperti: mengunjungi korban bencana, mengunjungi Panti Asuhan, mengunjungi Panti jompo,dll maka itu sudah cukup dan gereja sudah melaksanakan amanat agung. Tetapi sesungguhnya kita belum mengerjakan bagian kita karena itu belum menyetuh sampai kepada menjawab kebutuhan jiwani dari orang-orang yang kita kunjungi. Kegiatan-kegiatan tersebut hanya baru sampai menyentuh kebutuhan badani dari orang-orang tersebut. inilah yang harus diperbaiki oleh gereja sehingga gereja akan menjadi berkat yang memuliakan nama Tuhan.

Doa: Tuhan, tolonglah aku atau gerejaku untuk bisa menyentuh kebutuhan badani yang lebih dalam dari orang-orang yang ada di sekitarku dan gerejaku ini. Terima kasih Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories