“Tetapi aku berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna;
namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku
pada Allahku”
(Yesaya 49:4)
Bacaan Alkitab
Imamat 22-23
Terpikat Berhala. Kita masih merenungkan bagian nat’s yang sama dari Yesaya 49:1-7 ini untuk melihat umat Allah yang terus mengeraskan hati dalam ketundukan, ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Para hamba-Nya (nabi-nabi) kadang merasakan kelelahan hati karena berita dari Allah yang mereka sampaikan tidak direspon dengan baik, bahkan mereka sering dimusuhi oleh umat. Umat Israel terus menerus tergoda untuk menjadi serupa dengan dunia dan mereka berubah setia, dari mengasihi Allah kepada berhala-berhala kehidupan dunia (baca Yes.1:2–4; Hos.1:2; 2:5; 4:1–2; Hab.1: 2–4).
Namun kita melihat bagaimana para hamba Allah (nabi-nabi Allah dalam PL) tetap setia kepada Allah, sekalipun berita pertobatan sering diabaikan namun mereka tetap menyerukan berita itu. Identitas mereka sebagai umat Allah bukan untuk dipakai kebanggaan pribadi yang menjadikan mereka sombong, melainkan mereka harus menunjukkan identitas sebagai terang bagi banyak orang disekitar mereka.
Apa yang terjadi dengan Yesus saat Ia ada di dalam dunia? Bukankah kehadiran- Nya juga ditolak, bukankah Yesus sering mendapat perlawanan dari para pemimpin agama pada waktu itu? Bukankah bangsa-Nya menolak diri-Nya dan menyalibkan diri-Nya di kayu salib? Terang itu telah datang, namun banyak orang yang memilih untuk tetap tinggal dalam kegelapan. Namun Yesus tetap menyelesaikan Misi keselamatan dari Bapa-Nya, Ia tetap menuju salib.
Berita Injil keselamatan tersebar, bukan saja di kalangan Yahudi namun juga ke bangsa non Yahudi. Banyak orang dari suku, kaum dan bahasa yang melihat keselamatan dari Kristus dan mereka menjadi percaya. Terang terus berpijar di setiap wilayah, melintasi segala budaya, menghancurkan tembok-tembok pemisah yang dibangun manusia, sebab Injil keselamatan adalah untuk semua bangsa. Selama kita masih ada di dunia, kita mempunyai tanggung jawab untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Namun bagaimana kita sebagai umat-Nya dapat memenuhi mandat ini jika kita lebih tertarik kepada berhala dunia?
Doa: Tuhan Yesus, ampuni kami yang mengutamakan berhala dunia, sehingga kami melalaikan panggilan kami untuk menjadi terang Injil, amin. (gian)