44Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (Matius 5:44-45)
Bacaan Alkitab
Yeremia 41-45
Kasih yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 5:44-45 mengandung prinsip yang sangat mendalam: mengasihi musuh dan mendoakan orang yang menganiaya kita. Ini adalah bentuk kasih yang tidak tergantung pada kondisi atau balasan dari orang lain, tetapi pada sifat kasih Tuhan yang universal dan tanpa syarat. Kasih semacam ini membebaskan kita dari belenggu kebencian, kemarahan, dan dendam. Ketika kita mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menyakiti kita, kita mengikuti teladan Allah yang memberi matahari dan hujan kepada semua orang tanpa membedakan antara yang baik dan yang jahat. Kasih ini tidak bergantung pada apakah seseorang layak mendapatkannya, tetapi pada karakter Allah yang penuh kasih dan murah hati.
Mengasihi musuh adalah sebuah tindakan pembebasan bagi hati kita sendiri. Ketika kita mengasihi mereka yang telah menyakiti kita, kita melepaskan diri dari beban kebencian dan dendam yang sering kali membelenggu jiwa kita. Ini bukan berarti kita membenarkan tindakan buruk atau kesalahan orang lain, tetapi lebih kepada membebaskan diri kita dari pengaruh negatif tersebut. Kasih yang membebaskan memungkinkan kita untuk hidup dengan damai dan kebahagiaan, karena kita tidak lagi terikat oleh ketidakadilan atau luka hati. Kasih yang Yesus ajarkan juga memampukan kita untuk melihat orang lain melalui lensa dan membuka jalan untuk pemulihan hubungan. Kasih ini mencerminkan karakter Tuhan dan menjadi saksi dari transformasi yang terjadi dalam hidup kita melalui Kristus.
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang membebaskan dan melampaui segala batasan. Ajari aku untuk mengasihi mereka yang menyakitiku dan mendoakan mereka yang membuat aku menderita. Biarkan kasih-Mu yang tak terbatas membebaskan hatiku dari kebencian dan dendam, dan memampukan aku untuk hidup dengan damai dan pengertian. Amin. (ws)