Menyongsong langit dan bumi baru

Yesaya 65:17-25

Renungan

“Zaman normal” adalah istilah yang acap kali digunakan generasi tua untuk merujuk pada masa penjajahan Belanda di Indonesia sebagai masa yang mereka anggap indah, sehingga mereka rindu kembali ke zaman itu. Kita mungkin tidak lagi menggunakan istilah itu, tetapi dalam setiap perubahan, ada saja orang yang merindukan masa pra-perubahan yang mereka anggap lebih indah. Hal itu tidak akan terjadi ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru. Ayat 17 mengatakan, bukan saja “hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, ” tetapi bahkan “tidak akan timbul lagi dalam hati.” Gambaran itu memperlihatkan betapa ekstremnya perbedaan antara langit dan bumi yang baru dengan yang sekarang kita alami. Ayat-ayat berikutnya memaparkan alasan demi alasan untuk bergirang, bersorak-sorak, menikmati kehidupan indah yang Tuhan akan karuniakan bagi umat-Nya. Saat ini, sayangnya, kita masih hidup di dunia yang penuh kesusahan dan kerusakan akibat dosa. Orang yang seumur hidup hanya tinggal di kamp pengungsi (bdk. 2Kor. 5:1-2) akan sulit membayangkan seperti apa tinggal di sebuah istana. Karena itulah Yesaya 65 juga hanya bisa menggambarkan berbagai keindahan langit dan bumi yang baru itu secara negatif, “tidak akan kedengaran lagi …”, “tidak akan ada lagi …”, karena banyak keindahan keadaan langit dan bumi yang baru itu yang belum bisa kita bayangkan saat ini, selagi kita masih dalam masa penantian ini (bdk. Rm. 8:18-22). Walaupun kita belum bisa memahami sepenuhnya keindahan dan keagungan semarak langit dan bumi yang baru itu sampai saatnya tiba, kita bisa bersyukur atas pengharapan yang menakjubkan ini, yang menjadi mungkin karena Allah telah memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya, karena Tuhan Yesus telah memilih untuk datang ke dalam dunia demi kita. Adven berarti penantian. Minggu adven keempat yang mendatang ini mengajak kita untuk menatap pada masa penantian berikutnya, yaitu kedatangan kembali Tuhan Yesus untuk mewujudnyatakan langit yang baru dan bumi yang baru. Mari kita songsong bersama!

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories