Percaya, bukan sekadar heboh

📖 Yohanes 2:1-11

Renungan

Kualitas mampu menarik perhatian orang lain sebanyak mungkin kerap diagung-agungkan sebagian orang. Entah lewat pemugaran wajah dan tubuh agar lebih ‘sempurna’, pamer kehebatan benda milik pribadi, keahlian bela diri, atau bahkan kesaktian ilmu hitam, semuanya jadi arsenal pamungkas di dalam mengundang decak kagum sekaligus meningkatkan pamor pribadi di mata orang lain. Orang lain itu tak perlu berkenalan, apalagi bersahabat. Yang penting diri sendiri dianggap punya kelebihan. Titik.

Yesus tak butuh perhatian seperti itu. Di nas yang kita baca ini, Ia melakukan tanda pertama-Nya di dalam Injil Yohanes dengan cara fantastis. Pertama-tama, ibu Yesus berinisiatif memberitahukan kepada Yesus suatu kondisi yang berpotensi mempermalukan si tuan rumah (3). Ia juga mempersiapkan para pelayan untuk menuruti apa pun perintah Yesus (5). Namun Yesus pun menegaskan bahwa inisiatif terakhir terletak di tangan-Nya; saat atau waktu penderitaan Yesus belum tiba (4; bdk. Yoh. 7:6-9), tetapi pada saat yang sama itu juga Yesus menyatakan kemuliaan-Nya (11). Mukjizat fantastis ini dilakukan tanpa jampi-jampi ataupun manipulasi langsung pada cawan-cawan air itu, tetapi hanya melalui dua perintah kepada para pelayan (7-8). Dari sekian banyak tokoh yang terlibat di dalam mukjizat ini, hanya respons dari dua tokoh yang ditunjukkan di sini: respons si pemimpin pesta yang menegaskan bahwa air tersebut memang telah berubah menjadi anggur kualitas terbaik (9-10), dan yang terutama, respons para murid yang menjadi percaya kepada-Nya (11). Respons terakhir inilah yang digarisbawahi oleh Injil ini, dan bukan sekadar kekaguman serta pujian hadirin di pesta itu.

Respons para murid ini mesti kita teladani sebagai murid-murid masa kini. Segala karya Tuhan bukanlah hak yang bisa kita tuntut kapan pun kita mau, tetapi justru panggilan untuk makin percaya kepada Dia di dalam rencana dan kuasa-Nya, apa pun itu. Dan sikap percaya itu mesti mewujud di dalam ketaatan, karena dengan menaati-Nya, kita menunjukkan keyakinan kita bahwa semua rencana-Nya akan terlaksana.

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories