11. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian (Kisah Para Rasul 17:11).
Ayat di atas adalah bagian dari kisah perjalanan Misi rasul Paulus dan Silas. Di saat mereka hendak dibunuh oleh orang-orang Yahudi di Tesalonika, mereka melarikan diri ke kota Berea. Di kota itulah mereka bertemu dengan orang-orang Yahudi lain yang hatinya lebih baik. Kebaikan hati mereka terlihat dari penerimaan mereka terhadap kehadiran Paulus dan Silas di rumah ibadat mereka. Kemungkinan besar, orang-orang Yahudi di kota Berea tersebut juga menunjukkan kebaikan hati kepada para perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani di kota itu. Sehingga, ketika berita tentang Yesus diperdengarkan, mereka percaya kepada Yesus karena ada dampak dari kebaikan hati orang-orang Yahudi di Berea tersebut. Lukas mencatat bahwa penyebab dari kebaikan hati mereka adalah karena orang-orang Berea mau menerima dan menyelidiki firman Tuhan. Menariknya, mereka bukan sekedar menjadi pendengar dan pembaca firman, tetapi juga menjadi pelaku firman. Inilah tanda dari orang Kristen yang berjuang menggenapi kehendak Allah.
Banyak orang Kristen memahami kehendak Allah seperti sebuah misteri yang tidak terpecahkan dan tidak diketahui. Karena beranggapan bahwa kehendak Allah selalu berkaitan dengan keputusan masa depan atau pilihan yang sulit (bisnis A atau B? Menikah dengan A atau B? dsb.). Sehingga, membuat banyak orang Kristen hidup dalam ketidak pastian mengenai bagaimana seharusnya menjalani hidup di dalam dunia ini. Padahal, Alkitab sudah membukakan dengan detail tentang kehendak Allah untuk umatNya. Bisnis yang cocok adalah yang dikerjakan demi memuliakan Allah, pasangan yang cocok adalah yang bertumbuh di dalam Kristus. Tetapi, karena tidak sedikit yang abai kepada firman sehingga hidup tidak dikuasai kehendak Allah dan gagal menjadi saluran berkat buat orang lain. Orang Yahudi di Berea membuktikan bahwa kerelaan untuk taat kehendak Allah di dalam firman sanggup mengubahkan hati mereka. Tidakkah kita rindu hidup kita juga menjadi saluran berkat buat orang lain? Maukah hidup kita dikuasai kehendak Allah sehingga bisa menolong orang lain mengalami perubahan hidup? Mari berdoa memohon anugerah Allah menguatkan kita hidup sesuai kehendak Allah. -WS
BACAAN ALKITAB:
Kejadian 16–18
Matius 8
Mazmur 7
Amsal 2:1-5