?Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. ?Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. ?Maka kata-Nya kepada murid-murid- Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. ?Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja- pekerja untuk tuaian itu.” (Matius 9)
Ada beberapa tafsiran yang beragam berkenaan dengan ayat 38 ini, di mana para penafsir melihat dan menekankan pada kata yang berbeda sehingga ketika kita mencoba untuk menggabungkannya maka akan didapati pengertian yang saling melengkapi, misalnya:
Bila kita melihat kembali perenungan kita di Minggu, 8 Januari lalu, khususnya terkait dengan sebuah anggapan bahwa nats di atas juga dimengerti sebagai sebuah pengantar untuk murid-Nya untuk memulai pelayanan mereka; bila kita membandingkan dengan ayat 38 maka se- olah Yesus mau mengidentikkan pekerja untuk tuaian itu adalah para murid itu sendiri.
Sementara penafsir lain lebih menekankan pada kata Yesus tentang MEMINTA, yang secara sederhananya dimaknai agar murid sebelum memberitakan Injil Kerajaan Sorga harus berdoa & memohon kepada TUHAN sebagai Sang Empunya Tuaian. Bila umat-Nya tidak berdoa maka Allah-pun tidak akan memulai pekerjaan-Nya. Berdoa itu baik, bahkan bukan saja baik tetapi memang seharusnya, apalagi tatkala kita mau melakukan pekerjaan-Nya. Namun permasalahan-nya kata meminta ini berkenaan dengan permohonan agar dikirimkan pekerja untuk menuai tuaian tersebut, agar tuaian yang banyak itu dapat dituai dengan baik.
Lalu siapakah pekerja yang dimaksud? Tentu saja dalam konteks dekat itu bisa merujuk pada para murid yang bersama dan selalu mendampingi Yesus. Namun dalam konteks jauh, seharusnya para pekerja itu bisa merujuk kepada setiap kita sebagai orang percaya yang sekaligus (seharusnya) menjadi murid Kristus. Masalahnya, apakah kita bersedia? Kedua, apakah kita memiliki mata dan hati Kristus untuk melihat orang di sekitar kita dan mereka adalah tuaian bagi TUHAN? -JP
Bacaan Alkitab
Kejadian 28–29
Matius 14
Mazmur 13
Amsal 3:11-12