Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kol. 3:16)
Sebuah daun tidak akan tumbuh jika tidak ada batang dan batang tidak akan tumbuh kalau tidak ada akar. Demikian juga perilaku tidak akan ada tanpa ada hati dan hati tidak akan ada tanpa ada pengetahuan. Akal budi menuntun lahirnya hati dan jiwa. Sementara hati dan jiwa menuntun lahirnya kekuatan untuk melakukan apapun.
Allah sedari semula menginginkan manusia ciptaan-Nya hidup sesuai dengan apa yang diinginkannya. Itu semua berlaku pada aspek pikiran, hati dan perilaku. Maka tidak aneh ketika kita melihat hal yang sama diungkapkan oleh Yesus juga dalam Markus 12:30. Ketiga hal tersebut ada dan Yesus menginginkan ketiga hal tersebut juga dipakai oleh orang-orang yang mengaku mengasihi dan menyembah Allah.
Maka kita tidak boleh berhenti sampai pada hati yang mengasihi Allah saja. Jika kita memang menyadari Allah yang Mahakasih dan memiliki hati untuk mengasihi Allah, maka hal itu juga harus terwujud melalui tindakan kita. Firman Tuhan yang kita baca di atas menyatakan bahwa bentuk tindakan mengasihi Allah ada bermacam-macam. Bahkan sebenarnya bisa lebih banyak lagi. Intinya tindakan itu semestinya lahir dari kesadaran akan siapa Allah dan hati yang tertuju kepada Allah.
Marilah kita pikirkan apakah kita sudah mengasihi Allah dengan segenap kekuatan kita? Apakah tindakan kita sudah mencerminkan bahwa kita mengetahui Allah dan mengasihi Allah? Jika kita belum memulai mengasihi Allah dengan segenap kekuatan kita, mari kita mulai dengan hal yang sederhana. Coba pikirkan dan berkomitmenlah melakukan hal yang sederhana sebagai bentuk kita mengenal Allah dan mengasihi Allah. -EES
Bacaan Alkitab
Keluaran 14
Markus 3
Mazmur 30
Amsal 6:16-19