Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. . Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Matius 9: 37-38 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” Yesaya 6: 8
Bacaan Alkitab
Imamat 17-18
Lukas 11
Mazmur 54
Amsal 10:15-16
Perenungan hari terakhir ini saya tutup dengan sebuah komitmen pergi untuk melakukan perintah agung. Bagian firman Tuhan hari ini memberikan sebuah solusi tentang pekerja yang sedikit di tengah-tengah lading yang siap untuk dituai. Prinsip yang harus kita mengerti adalah meminta kepada sang empunya tuaian yakni Tuhan sendiri. Sebagai pemilik tuaian maka sebagai Tuhan Ia memiliki otoritas penuh untuk mengutus siapapun yang ingin diutus-Nya. Sebagai pemilik tuaan, Ia tahu dengan pasti siapa yang akan diutusnya dan ladang seperti apa yang cocok baginya.
Kita bisa belajar dari Yesaya dalam meresponi panggilan yang diberikan Tuhan kepadanya. Ketika ia berada di Bait Allah untuk menyembah kepada Tuhan, Tuhan menampakkan diri kepadanya. Tuhan menantang Yesaya untuk bekerja bagi-Nya. Menjadi nabi untuk menyampaikan hal perihal yang ingin disampaikan oleh Tuhan kepada umat Israel. Ketika Tuhan bertanya siapakah yang akan Kuutus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku? Yesaya dengan cepat dan berai berkata “Utuslah Aku”.
Saudaraku, pekerja di ladang Tuhan sedikit sedangkan ladang telah menguning dan siap untuk dituai. Jiwa-jiwa yang lelah dan terlantar, lapar dan haus sedang menantikan orang untuk menyampaikannya kepada mereka. Apakah engkau bersedia meresponi panggilan Tuhan dan pergi bekerja bagi Tuhan? Tuhan menantikan anak-anak-Ny yang mau merespon dan mau bekerja bagi-Nya. Siapakah dia? Tuhan Yesus memberkati. -Jho