Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Kisah Para Rasul 4: 29-30
Bacaan Alkitab
Imamat 15-16
Lukas 10
Mazmur 53
Amsal 10:13-14
Membaca Kisah Para Rasul 4 ini memberikan kekuatan dan penghiburan yang luar biasa bagi saya pribadi. Perikop ini mengisahkan tentang bagaimana Petrus dan Yohanes dengan penuh keberanian memberitakan Injil keselamatan bagi banyak orang di hari Pentakosta. Akibat dari keberanian mereka, mereka ditangkap dan diperhadapkan di mahkamah agama. Dalam sidang tersebut, para pemimpin agama takjub akan hikmat mereka padahal mereka hanyalah nelayan bukan kaum terpelajar (4: 13). Dan ketika para pemimpin agama mengancam mereka supaya berhenti memberitakan tentang Yesus, mereka pun memberikan jawaban yang sangat berani bahwa mereka akan lebih taat kepada Tuhan daripada kepada manusia (4: 19). Dan akhirnya rasul Petrus dan Yohanes dibebaskan karena tidak ada alasan untuk menghukum mereka dank arena orang banyak yang memuliakan Tuhan. Dari bagian ini kita diingatkan bahwa Tuhan memakai orang-orang sederhana untuk memberitakan Injil Kerajaan Sorga.
Hal mernarik lainnya adalah doa jemaat setelah rasul Petrus dan rasul Yohanes ditangkap. Kita tidak menemukan kegentaran dari hati mereka tetapi justru sebaliknya kita menemukan hal yang luar biasa yaitu keberanian yang berkobar-koar. Mereka tidak gentar untuk terus memberitakan tentang Tuhan kepada orang banyak.
Salah satu penghalang untuk melakukan amanat agung adalah ketakutan. Ada banyak orang yang mundur dari panggilan ini oleh karena resiko yang terlalu besar. Sehingga paling aman untuk tidak melakukan amanat agung ini.
Saudaraku, Yesus Dalam Matius 28: 18 dan 20 berkata, Segala kuasa di bumi dan di bumi telah diberikan kepada-Ku, dan ketahuilah Aku menyertai kami senantiasa sampai kepada akhir zaman. Bukankah seharusnya ini cukup buat kita untuk berani melaksanakan amanat agung tersebut. Oleh karena itu ketika engkau gentar dan takut, datanglah dan berdoalah kepada Tuhan dan mintalah keberanian dari Tuhan. Kiranya Tuhan menolong dan memampukan kita. -Jho