Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, ?bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; (1 Korintus 15)
Bacaan Alkitab
Ulangan 33-34
Kisah Para Rasul 29
Mazmur 94
Amsal 12:25
Kebangkitan Yesus merupakan peristiwa yang sangat sentral dalam kekristenan, dan sentralitas-nya begitu ditekankan dalam bacaan (perikop) kita hari ini dan beberapa hari ke depan. Oleh beberapa pihak hal kebangkitan ini coba disangkali, karena bilamana penyangkalan terhadap kebangkitan ini bisa diterima sebagai kebenaran maka dianggap akan meruntuhkan keimanan seseorang karena kebangkitan Kristus-pun merupakan sebuah kebohongan.
Paulus di dalam suratnya menekankan bahwa kebangkitan Kristus dapat dibuktikan oleh Kitab Suci itu sendiri. Melalui nubuat Perjanjian Lama – Ia mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; Ia dikuburkan, dan bangkit dari kematian, sesuai dengan Kitab Suci – sesuai dengan nubuat dan berbagai perlambang yang ada di dalam Kitab Suci. Nubuat Kitab Suci yang dimaksud adalah Mazmur 16:10; Yesaya 53:4-6; Daniel 9:26-27; Hosea 6:2. Perlambang dalam Kitab Suci yang dimaksud adalah perlambang yang menyamakan Dia dengan Yunus (Mat. 12:40), sama seperti Ishak yang dinyatakan dengan jelas oleh Rasul Paulus sendiri, dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali (Ibr. 11:19). Perhatikanlah, betapa iman kita akan Injil itu diteguhkan ketika kita melihat kebenaran itu bersesuaian dengan berbagai perlambang dan nubuat dari zaman purbakala.
Bila kita merenungkan lebih jauh, maka hal yang sangat penting adalah bagaimana sikap iman kita terhadap Kitab Suci/ Alkitab itu; bila kita mengakui dan menerimanya sebagai Firman Allah yang benar maka kitapun akan mengimani kebangkitan Kristus sebagai fakta dan benar adanya. Namun bila kita meragukan Kitab Suci/ Alkitab, maka kitapun akan meragukan hal kebangkitan Kristus. Mengapa? Karena rujukan kebenarannya adalah Alkitab/ Kitab Suci. (JP)