1Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 4Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. (Ibrani 12:1-4)
Bacaan Alkitab
Ulangan 32
Kisah Para Rasul 8
Mazmur 93
Amsal 12:24
Di dalam perlombaan lari, seorang atlit harus meminimalkan beban yang dia bawa sedemikian rupa supaya tidak menguras energinya. Sang pelari akan memilih pakaian dan sepatu yang paling nyaman dan paling ringan buat dirinya. Selain itu, dia harus konsentrasi terhadap keadaan sekitar dan terutama garis akhir yang harus dicapai agar tidak terjatuh dan tersesat ketika menjalani perlombaan tersebut. Itulah gambaran yang dipakai penulis surat Ibrani untuk mengajar kita yang sekarang sedang menjalani perlombaan.
Di ayat ini Tuhan memberikan kita jalan keluar untuk bisa menang dalam perlombaan, termasuk ketika mengalami penderitaan lahir batin. Pertama, tanggalkan dosa dan kebiasaan buruk anda ketika mengalami penderitaan lahir batin. Dosa dan kebiasaan buruk tersebut akan membuat anda makin sulit untuk berlomba dengan baik di tengah penderitaan tubuh dan hati yang sedang anda alami. Kedua, ingatlah bahwa anda tidak sendirian dan bukan orang yang paling menyedihkan. Ada orang Kristen yang tetap setia di tengah penderitaan lahir batin yang lebih berat dari yang anda alami. Jika orang tersebut bisa setia, anda juga bisa tetap setia kepada Allah, karena kita mempunya Roh Kudus yang tinggal di dalam hati semua orang percaya. Ketiga, pandanglah pada Yesus yang pernah mengalami jauh lebih menyakitkan dari siapapun juga. Ingatlah selalu akan Yesus yang mengerti dan perduli terhadap penderitaan anda. Ikutlah pimpinanNya dalam meresponi penderitaan di dalam hidup anda. Ketiga langkah ini tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Mari kita sama-sama berjuang tetap setia kepada Yesus dalam menyelesaikan perlombaan ini. Sampai berjumpa di garis finish! (WS)