Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada- Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18-20)
Bacaan Alkitab
Hakim-Hakim 13-14
Roma 3
Mazmur 116
Amsal 14:15-16
Ini adalah amanat yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada para murid- Nya sesaat setelah Ia naik ke Sorga. Ini adalah sebuah amanat yang sangat besar karena mencakup semua bangsa bukan hanya satu bangsa saja. Kalau kita membaca Matius 10: 5 yang berbunyi, Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, seakan memberikan kesan bahwa tuhan Yesus hanyalah berfokus kepada bangsa Yahudi saja. Lalu mengapa Tuhan Yesus memberikan amanat tentang semua bangsa ini? Apakah ini berarti Tuhan Yesus tidak konsisten? Jawabannya adalah tidak. Tuhan tetap konsisten dengan rencana keselamatan yang ditetapkan- Nya bagi umat manusia.
Kalau kita membaca Alkitab mulai dari PL sampai ke PB maka kita akan menemukan bahwa rencana keselamatan itu sudah disampaikan pada saat pemanggilan Abraham yaitu di mana dikatakan bahwa Abraham dan keturunannya akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dan oleh keturunannya semua kaum akan mendapat berkat (Kej. 12: 3). Lalu kita juga menemukan sebuah penggambaran tentang penyembahan di Sorga yang dilakukan oleh banyak orang dari segala suku, bangsa, kaum dan bahasa (Wahyu 7: 9). Dari sini kita dapat melihat bahwa kerinduan hati Tuhan adalah semua orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa akan datang menyembah kepada Tuhan.
Sebagai murid Kristus maka kita pun harus menangkap kerinduan hati Tuhan dan menjadikan kerinduan tersebut menjadi kerinduan setiap kita juga. Itulah sebabnya kita perlu untuk semakin mengenal Tuhan kita karena dengan demikian kita akan semakin mengenal isi hati Tuhan dan kita akan bisa menangkap isi hati dan kerinduan Tuhan bagi umat manusia. Mari belajar mencintai jiwa-jiwa yang berbeda dengan kita. Kiranya Tuhan menolong dan membantu kita. (Jho)