Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada- Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18-20)
Bacaan Alkitab
Hakim-Hakim 19-20
Roma 6
Mazmur 119-1-16
Amsal 14:22-24
Cara kedua untuk menjadikan murid adalah dengan membaptis. Baptisan adalah permandian kembali yang menandakan seseorang menjadi pengikut Kristus. Baptisan ini adalah sebuah tanda atau materai yang menunjukkan ahwa seseorang telah menjadi milik Kristus. Baptisan ini sendiri tidaklah menyelamatkan karena yang menyelamatkan seseorang adalah iman percayanya kepada Tuhan. Tetapi ini menjadi penting karena baptisan ini akan menjadi pengingat juga bagi penerima baptisan tentang statusnya sekarang sehingga ia tidak boleh lagi hidup seperti hidupnnya yang lama.
Kalau kita membaca firman Tuhan, baptisan ini dilakukan oleh Yohanes pembaptis, dan para murid Tuhan Yesus (Yohanes 4: 2). Mengapa Yesus tidak melakukan baptisan sekalipun Ia adalah guru mereka? Hal ini disebabkan karena Yesus memberikan kepercayaan kepada para murid-Nya untuk melakukan baptisan. Setelah proses baptisan ini maka dilanjutkan dengan tahap pemuridan yang bertujuan untuk membantu penerima baptisan untuk mengalami pemahaman yang lebih dalam tentang makna menjadi seorang murid Kristus.
Formulasi yang perlu diingat dalam baptisan ini adalah di dalam nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Makna yang terkandung dalam baptisan ini adalah bahwa kuasa itu berasal dari Allah Tritunggal. Di mana sang pembaptis mendapatkan otoritas dari Allah untuk membaptis dan si penerima baptisan menjadi milik dari Allah sang pemberi otoritas tersebut.
Dalam konteks gereja kita, baptisan hanya bisa dilakukan oleh Pendeta tetap ini tidaklah menjadi kendala bagi kita karena kita akan dipercayakan untuk melakukan tahap selanjutnya dalam pemuridan. Yang harus kita pahami adalah baptisan sendiri menjadi bagian yang diperintahkan dan penting untuk dilakukan dalam proses pemuridan. Para murid Yesus melakukan semua itu dengan setia dan gentar karena baptisan bukanlah hal yang bisa dipermainkan dan sudah seharuslahnya kita juga memandang baptisan menjadi bagian yang penting sebagaimana para murid dan misionaris memandangnya. (Jho)