Nehemia 2:1-8 “Lalu kata raja kepadaku: “Jadi, apa yang kauinginkan?” Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit,” (Nehemia 2:4)
Bacaan Alkitab
1 Raja-Raja 9-10
2 Korintus 13
Mazmur 145
Amsal 17:2-3
Renungan
Menanti Waktu-Nya. Mulai hari ini kita akan belajar dari Nehemia secara berseri. Dalam pasal 1 kita dapat melihat, bagaimana hati dan pikiran Nehemia menjadi gelisah saat mendengar apa yang terjadi dengan Yerusalem. Meskipun Nehemia memiliki kedudukan yang enak dan nyaman, namun hatinya tetap gelisah melihat tanah leluhurnya terbengkalai (1:2-3). Nehemia menangis dalam doa (1:4), ia datang dengan hati yang hancur, sedih, prihatin akan kondisi bangsanya. Ia hanya bisa berseru kepada Tuhan, berdoa dan berpuasa, memohon hikmat-Nya dan menantikan waktunya Tuhan.
Nehemia memahami, jika Allah yang bertindak, maka tidak ada satupun yang bisa menghentikan-Nya. Untuk itulah, ia dengan sabar menantikan waktu- Nya Tuhan. Ia tahu, tidak mudah untuk berbicara dengan raja, karena hal ini dapat menimbulkan kemarahan dari raja. Ia hanya bisa diam, berseru kepada Tuhan, agar ia mengerti apa rencana Tuhan bagi bangsanya.
Nehemia, secara kepentingan bagi dirinya dirinya, ia dapat tidak peduli terhadap situasi Yerusalem, ia bisa tidak ambil pusing dengan kehancuran tembok dan pintu Yerusalem. Ia bisa cuek, dan pura-pura tidak tahu, pura- pura tidak mendengar dan mencari aman. Namun kenyataannya, ia menjadi gelisah dan bersedih. Ia memahami, bahwa Allah mempunyai rencana, dan sekarang ia menantikan waktu-Nya.
Dalam bacaan hari ini kita melihat, bagaimana Allah bekerja. Allah membuka jalan, Allah menyatakan maksud-Nya melalui Nehemia. Allah memakai raja Artahsasta untuk menolong umat-Nya, dan Nehemia adalah hamba yang dipilih-Nya untuk menyatakan kuasa-Nya.
Menanti waktu Tuhan bukan membiarkan diri diam dalam kepasifan, melainkan aktif dalam kedekatan atau keintiman dengan Tuhan. Keintiman dengan Tuhan adalah menolong kita untuk memahami kenyataan hidup yang sedang terjadi. Di tengah situasi yang sulit sekalipun, jika Tuhan membuka jalan, maka tidak ada seorangpun yang bisa menutupnya.
Doa: Tuhan Yesus, tenangkan hati dan pikiran kami untuk menantikan waktu- Mu agar nama-Mu dipermuliakan, Amin. -GIAN