Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, (Filipi 1: 27)
Bacaan Alkitab
Yeremia 15-16
Amsal 25:1-5
Kata personalisasikan, kata dasarnya personal. Cara merenungkan firman Tuhan selama satu minggu ini adalah bagaimana firman itu berbicara: menegur, mengarahkan, menghibur, memperingati kita dan bukan orang lain, kepada kita secara personal. Ini cara yang sangat baik agar kita bertumbuh dalam firman.
Mari kita coba dengan ayat di atas, dengan mengubah kata ganti mu. Jadi, firman nya seperti ini, Hanya, hendaklah hidup Saya berpadanan dengan Injil Kristus. Pada waktu kita renungkan firman seperti itu, jelas tertuju kepada kita secara personal atau pribasi, bukan. Jadi, firman di atas menganjurkan bahkan memerintahkan kita agar hidup saya berpadanan dengan Injil Kristus. Agar firman Tuhan terus berkomunikasi kepada kita, mestinya kita bertanya: Apa artinya, hidup saya berpadan dengan Injil Kristus? Lalu ada jawaban: berpadanan artinya bersesuaian, selaras atau searah dengan firman. Mungkin kita lanjutkan bertanya: Apa artinya: Injil Kristus? Maka kita dapatkan jawaban: firman Tuhan atau Alkitab, perintah Tuhan.
Jadi, firman ini berbicara kepada kita secara pribadi, di tengah-tengah kita belum sempurna melakukan pertintah-Nya agar kita terus berjuang dengan tekun dan setia melakukannya. Kalau orang Filipi yang kepada mereka dituliskan firman ini, sedang menghadapi ajaran sesat agar meragukan ajaran dan kerasulan Paulus. Agar mereka meragukan Injil yang diberitakan Paulus dan tidak melakukannya. Jadi, mungkin firman di atas membawa kita untuk melihat diri kita yang belum berpadanan dengan firman Tuhan. Misalnya, kita masih belum bergiat bersaksi, karena malu, tak mau repot atau takut. Maka kita didorong lagi untuk bersaksi sambil meminta keberanian dari Tuhan. Atau ada dosa yang masih kita sembunyikan dalam hidup kita, maka Tuhan singkapkan melalui firman ini, sering Tuhan melakukan hal itu karena Dia mengasihi kita. Kalau kita jujur dan sungguh-sungguh merenungkan firman seperti Daud, dan berkata: Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku (Maz.51: 3). Indah, bukan? Allah berkomunikasi terus kapada kita, Dia mau kita berubah seturut kehendak-Nya. Dan kalau kita bergantung pada kuasa Roh Kudus, maka pasti kita diubahkan oleh firman. Jadilah firman itu seperti pedang bermata dua. Cobalah!!! -FD