Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (Filipi 1:6)
Bacaan Alkitab
Yeremia 10-11
Amsal 24:28-29
Agar proses transformasi sungguh terjadi dalam hidup kita dalam merenungkan firman Tuhan, maka salah satu hal yang sangat penting kita perhatikan adalah firman yang kita baca mestinya tertuju kepada kita dan bukan kepada orang lain. Inilah yang dimaksud dengan judul renungan kita. Kalau firman bersifat teguran, ya…kitalah yang ditegur. Kalau bersifat memperingati, tentu kita yang diingati agar waspada mungkin. Masalahnya adalah kita tidak suka kalau firman Tuhan itu membuka aib atau dosa kita. Atau mengingatkan akan kelemahan-kelemahan kita. Kita lebih suka firman yang menghibur, menguatkan. Pada hal teguran akan dosa sangat penting, agar kita berubah semakin serupa Kristus, atau jangan- jangan adanya pergumulan kita itu karena dosa itu sendiri. Syukurlah kalau seandainya kita dalam kesulitan, kita baca Firman yang menghibur. Intinya: Firman mestinya selalu terkoneksi dengan kita, berbicara kepada kita, menegur, menghibur, menuntun dll. Lalu, semestinya kita melembutkan hati kita seperti tanah yang subur, sehingga firman itu tumbuh dan berbuah. Maka, pasti terjadi transformasi. Kita mengambil contoh firman yang di atas, agar terkoneksi dengan hidup kita, maka setiap kata ganti orang/benda, kita ganti dengan kata saya. Maka firman Tuhan nya jadi begini: Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia yang memulai pekerjaan yang baik di dalam saya akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus datang. Paulus menulis ayat ini untuk berterimakasih atas pemberian orang Filipi serta mendorong mereka untuk melakukan hal yang baik itu. Jadi, kalau firman di atas tertuju kepada kita dan kebetulan kita sedang bergumul memberi persembahan/perpuluhan karena sesuatu hal, bukankah bisa menghibur dan mendorong kita untuk memberi persembahan dan perpuluhan lagi, karena firman meneguhkan serta mendorong kita bukan. Pas lagi kita sedang bergumul dengan masalah keuangan atau ada proyek baru yang akan kita kerjakan. Godaan untuk tidak memberi, pasti tersingkirkan, bukan? Jadi, jangan anda berkata, nah… karena saya sedang kesulitan keuangan, perpuluhannya absen dulu ya Tuhan, kan Tuhan Maha Tahu dan tau pergumulan saya! Pada hal, bisa saat itu anda sedang diuji Tuhan, apakah anda setia dalam memberi perpuluhan, walau di tengah-tengah situasi sesulit apapun. Bisa saja, mari mencoba membaca firman, tujukan kepada anda, rasakan manfaatnya, Tuhan berserta kita!!! -FD