46“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
49Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”(Lukas 6:46-49)
Bacaan Alkitab
Yeremia 48-49
Amsal 26:9-12
Sebagai orangtua, salah satu hal yang kerap membuat saya merasa jengkel adalah ketika anak saya meminta tolong untuk diajari sesuatu karena ia merasa tidak bisa, akan tetapi kemudian saya mendapati setelah diajari dia tidak mau mengikuti langkah/cara yang benar. Bagaimanakah dia akan dapat menguasainya jika ia tidak mau mencoba melakukannya?
Tuhan juga tidak menyukai orang yang demikian. Jika seseorang telah mendengar (membaca) perkataan Tuhan tetapi ia tidak melakukannya, Tuhan Yesus menyamakan orang yang demikian seperti orang yang membangun rumah di atas tanah tanpa dasar. Di dalam bagian paralelnya, yakni di dalam Matius 7:24-27, Yesus menggunakan kata “bodoh” (ay. 26), untuk menggambarkan orang yang sedemikian.
Membaca dan merenungkan Firman Tuhan itu baik, mendoakan apa yang telah kita baca supaya dapat kita lakukan, itu pun baik. Namun apalah artinya jika tidak ada tindak lanjut langsung. Tidak boleh hanya berhenti sampai di sana, yang terpenting adalah melakukannya, sebagaimana diperintahkan dalam Yakobus 1:22: “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”
Kita telah mengetahui apa yang Tuhan kehendaki bagi kita melalui firman- Nya, maka marilah kita terus mendoakan agar hal itu terjadi dalam diri kita. Tetapi yang lebih penting lagi adalah melakukan apa yang kita doakan itu, sehingga akan menjadi bagian dalam diri kita.
Jadilah peka akan hal yang terjadi di dalam dan di sekitar kita, karena mungkin itu adalah jawaban dari doa yang kita panjatkan. Jika kita berdoa agar kita memiliki iman yang lebih kuat, Tuhan mungkin mengijinkan ujian untuk kita hadapi. Jika kita berdoa agar kita dapat melayaninya, Tuhan mungkin akan menunjukkan hal-hal yang kita dapat lakukan untuk melayaninya. Jika kita berdoa untuk meminta kedewasaan karakter, kita mungkin menghadapi kesulitan-kesulitan yang akan menuntut kedewasaan di dalam meresponinya. –NIK
Doa: Tuhan mampukan aku untuk tidak berhenti hanya sampai berdoa, tetapi juga melakukan Firman Tuhan dalam hidupku.