¹?Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. ¹?Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan“, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan²-ku.” . . ²?Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? ²?Sebab seperti tubuh tanpa roh †adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan² adalah mati. (Yakobus 2)
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 21-22
Amsal 27:12
Mari kita lengkapi bacaan di atas dengan menambahkan Yohanes 15:4-5
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Ketika mencoba menggabungkan 2 bacaan di atas, saya mencoba merenungkan bahwa komentar IMAN YANG MATI itu sangatlah keras – keras se-keras²-nya. Mendingan menerima sebuah komentar TIDAK BERIMAN. Mengapa? Ya karena tidak beriman atau tidak memiliki iman dapat diartikan sebagai seseorang yang tidak memiliki relasi TUHAN sebagai tujuan definisi iman. Kalau orang tidak beriman lalu perbuatan² hidupnya seperti orang tidak beriman – ya itu wajar.
Sementara Iman yang KOSONG atau Iman yang MATI, bukankah sebutan Iman itu seharusnya sebagai sebuah sebutan bagi seseorang yang memiliki relasi dengan TUHAN. Tetapi MATI atau KOSONG imannya. Kalau begitu di mana masalahnya? Apakah orang seperti ini dapat dijelaskan sebagai ranting yang tidak berbuah, ranting yang tidak tinggal/ melekat pada Pokok Anggur, ranting yang menjadi kering lalu dicampakkan ke dalam api dan dibakar.
Kalau bisa digambarkan seperti ranting, apakah ranting yang di luar pokok anggur dapat disebut sebagai orang yang beriman? Bukankah orang beriman seharusnya memiliki relasi yang intim & melekat pada Pokok Anggur, dan pasti menghasilkan buah?
Di sinilah saya merasa sebutan iman yang MATI dan iman yang KOSONG sangatlah keras. Karena se-olah² memiliki relasi percaya kepada TUHAN tapi tidak menghasilkan apa². Atau sebutan ini lebih cocok bagi orang² Kristen KTP, yang ngaku² Kristen tapi buah hidupnya tidak menunjukkan iman-nya.
DOA: Tuhan, semakin kami merenungkan mengapa bisa demikian, kami semakin takut. Jangan² kami juga adalah orang yang meng-klaim diri kami sebagai orang Kristen yang percaya kepada Allah yang Tunggal di dalam anak-Mu Yesus Kristus – tetapi hidup kami masih jauh dari berpadanan dengan injil-Mu. Amin.
-JP