Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
(Roma 6: 17, 22)
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 33-34
Amsal 27:21-22
Pada perenungan yang lalu kita menyinggung seorang tokoh bernama Kain. Ia adalah orang yang sudah dikuasai dosa, seperti yang dikatakan Allah sendiri. Karena amarahnya ia membunuh adik kandungnya Habel. Itu namanya diperbudak dosa. Atau dengan kata lain: Dikuasai oleh dosa, sehingga ia tidak bebas dan merdeka untuk melakukan yang benar.
Tetapi di dalam bagian firman Tuhan, dari kitab Roma yang kita baca di atas, Paulus mengingatkan kita bahwa melalui kematian dan kebangkitan Kristus, kita telah dimerdekakan. Ikatan dosa dan kuasa kegelapan yang dulunya membelenggu kita telah dihancurkan dalam darah dan kuasa kebangkitan Kristus. Jadi, semestinya kita bisa dengan bebas mentaati firman Allah atau melakukan kebenaran.
Dengan kata lain, sejak kita percaya kepada Kristus yang kita sebut sebagai Tuan dan Tuhan atas hidup kita, kita adalah hamba-Nya. Kita adalah hamba kebenaran dan hanya berjuang terus melakukan kebenaran. Karena kita sudah dipulihkan dari hamba dosa, seharusnya pemikiran atau konsep kita tentang hidup dan pekerjaan serta hasilnya (uang, materi apa saja) berubah. Maksud saya adalah cara kita melihat dunia, pekerjaan juga materi, salah satunya uang berbeda dengan cara dunia memandangnya. Cara kita menilai materi, uang dan lain sebagainya, berbeda dengan cara dunia menilainya. Materi atau uang dengan segala kenikmatan dan kemewahan yang dia tawarkan, bukan segala-galanya. Hanya Tuhan segala-galanya bagi kita, dan itu yang mestinya yang kita kejar. Masalahnya adalah, kita memang sudah merdeka dari belenggu dosa dan kita sudah merasakan dan melihat buktinya, bukan. Tapi, kita masih di dalam tubuh yang fana ini, dimana masih ada natur dosa yang terus menghambat kita.
Efesus 5: 14-16, Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. -FD