Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6: 24)
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.
(Lukas 16: 9)
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 37-38
Amsal 28:1
Karena hidup kita pada awalnya diciptakan dengan tugas mengelola bumi melalui kita bekerja. Mari kita bekerja sesuai dengan rancangan Tuhan pada mulanya. Dan Bumi ini termasuk diri kita pun adalah milik-Nya, mari kita persembahkan semuanya untuk kemuliaan bagi nama Tuhan.
Mamon bisa disebut juga, segala materi yang ada di dalam dunia ini, mis: harta. Kalau kita baca secara utuh perikop di atas, perlu kita bertanya: Apakah orang Kristen dianjurkan untuk bersikap licik memanfaatkan harta dunia, agar diterima di dalam dunia ini? Tentu saja tidak boleh! Orang Kristen memiliki motivasi kasih untuk menjadi berkat bagi dunia yang berdosa yang membutuhkan keselamatan. Orang Kristen justru akan diterima oleh dunia ini bila kasihnya terwujud tidak hanya dalam penggilan pertobatan tetapi kepada kepedulian sosial yang tinggi. Jadi, orang Kristen dipanggil untuk cerdik menggunakan harta dunia di dalam ketulusan kasihnya menjangkau orang dunia ini. Orang dunia akan bisa melihat ketulusan Kristen ketika memberi, menolong dengan menggunakan harta dunia. Demikianlah anak-anak Tuhan harus tulus dan cerdik di dunia ini untuk memenangkan dunia ini bagi Tuhan.
Jadi, ketika kita bekerja, bukan hanya sekedar mendapatkan materi agar masa depan kita dan keturunan kita terjamin. Tetapi karena itu tugas dan tanggungjawab yang diberikan Tuhan kepada kita. Dia Tuhan dan kita hamba-Nya. Dunia ini dan segala isinya adalah milik-Nya dan kita hanya pengelola. Mari kita menjadi orang yang bisa dipercaya dalam tanggungjawab yang kecil, supaya diberi kesempatan menerima tanggujawab besar. Segala yang kita miliki adalah berkat dari-Nya, mari kita kembalikan sebagian sebagai ucapan syukur atas kasih-Nya itu dengan memberi perpuluhan, membantu pelayanan-Nya, termasuk misi- Nya. Dengan demikian, kita belajar untuk tidak terjebak dalam keserakahan serta memburu uang hingga kita mengalami siksaan. Tetapi sebaliknya, kita akan mengalami suka cita sejati karena memberi, terlibat dalam pekerjaan-Nya. -FD
Jadi, Bekerja bukan hanya melulu kaya di dunia, tapi kaya di surga!