16 Pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. (Matius 27:16 PBTB2)
22 “Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, (Kisah Para Rasul 10:22 PBTB2)
Bacaan Alkitab
Yehezkiel 39
Amsal 28:2
Ada sepasang suami istri yang terlibat aktif dalam pelayanan di gerejanya, padahal sekian tahun yang lalu mereka tidak seaktif sekarang. Ada yang mengomentari mereka demikian, “Sekarang mereka sudah cukup mapan, semua kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi, maka kebutuhan selanjutnya yang tanpa sadar ingin dipenuhi adalah mendapatkan pengakuan dan dikenal oleh lebih banyak orang lagi.” Ketika seseorang sudah makin dikenal dan diakui, maka ia dapat memperluas pengaruhnya atau pun memperluas relasi usahanya. Saat ini banyak orang ingin terkenal dengan mendapatkan banyak subscribers atau followers/pengikut karena hal tersebut dapat mendatangkan keuntungan secara materi. Itu sebabnya relasi pertemanan di media sosial saat ini semakin meluas. Semakin banyak orang yang menunjukkan pencapaian-pencapaiannya di media sosial mereka, meskipun ada juga yang menunjukkan hal-hal yang tidak semestinya di media sosial demi content sehingga mereka makin dikenal dan makin diakui. Bagaimana orang percaya menyikapi hal ini? Apakah Alkitab mengajarkan kita untuk menjadi terkenal dan diakui? Kalau iya, untuk apa kita memiliki ketenaran dan pengakuan itu? Kedua tokoh yang ada pada nats di atas sama-sama orang yang terkenal. Yesus Barabas adalah orang yang terkenal karena kejahatannya, tetapi justru dipilih oleh para ahli agama dan orang Yahudi untuk dibebaskan supaya Yesus Kristus bisa dihukum mati. Kornelius adalah seorang yang berkebangsaan Romawi (bangsa yang menjajah bangsa Yahudi pada zaman itu). Ia adalah pemimpin pasukan 100 (centurion-KJV), tetapi dia justru terkenal di kalangan orang Yahudi sebagai seorang yang tulus hati dan takut akan Allah. Tentu saja kita ingin menjadi seperti Kornelius yang dikenal karena kebaikannya. Mari kita mulai dengan memiliki hati yang takut akan Allah, hati yang menghormati Allah dan mau taat dalam kebenaran-Nya.
Doa: Ya Tuhan, tolong kami menjalani hidup kami dengan hati yang takut akan Engkau, sehingga apa yang Kau kehendaki terjadi dalam hidup kami, termasuk di dalam aspek pertemanan kami. Amin. -VA