Luk 2:21-35i
25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,… 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri ,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Bacaan Alkitab
Mikha 1-4
Amsal 30:1-4
Renungan
Kisah di atas adalah bagian dari perjumpaan antara Yusuf, Maria, Tuhan Yesus dan Simeon. Perjumpaan itu terjadi ketika Yusuf dan Maria hendak membawa Yesus ke bait Allah untuk menjalankan ritual sunat sesuai dengan hukum Taurat. Di dalam ketaatan yang mereka kerjakan, Allah merancang hal lain yang tidak pernah mereka bayangkan. Roh Kudus memimpin Simeon untuk datang ke Bait Allah di waktu yang bersamaan dengan masuknya Yusuf, Maria dan Tuhan Yesus ke dalam Bait Allah. Pertemuan ini akhirnya menjadi momen yang tidak terlupakan bagi Simeon dan juga Maria.
Di dalam pertemuan tersebut, Simeon mendapatkan jawaban dari pengharapan dan doa yang selama ini ia naikkan di hadapan Tuhan. Sehingga akhirnya dia bisa berkata dengan tegas bahwa ia telah siap untuk mati, karena matanya telah melihat keselamatan dari Tuhan atas Israel dan segala bangsa. Maria juga mendapatkan berkat khusus, ketika Allah memakai Simeon untuk mempersiapkan hati Maria meresponi penderitaan yang akan dialami Yesus.
Pertemuan ini tidak disengaja dan tidak dirancang oleh manusia. Bukankah kita juga mengalami hal seperti ini berkali-kali dalam hidup kita? Bertemu secara tidak sengaja di pasar, rumah makan, sekolah, di Gereja, atau di tempat lain. Mari gunakan pertemuan tidak sengaja itu untuk menyatakan dan mengalami kebaikan dari Allah, bukan dengan pura-pura tidak kenal, untuk gossip atau hal buruk lainnya. Tidak ada yang kebetulan di dalam rancangan Allah, karena Allah turut bekerja dalam pertemuan tak disengaja, untuk mendatangkan kebaikan yang tak terlupakan. -WS