Mat 1:18-25
19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus… 24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Bacaan Alkitab
Obaja 1
Amsal 29:24-25
Renungan
Mimpi Yusuf adalah tanda bagaimana Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi Yusuf, Maria, dan semua umat manusia. Sebuah mimpi yang diberikan sebagai respons dari motivasi dan tindakan baik yang dirancang oleh Yusuf kepada Maria. Kebaikan hatinya ditunjukkan dari kerelaannya dalam menanggung rasa malu di muka umum. Ia rela memilih untuk tidak mempermalukan Maria. Ia rela mengorbankan ego dan harga dirinya sebagai seorang pria yang dikhianati. Allah yang melihat hati Yusuf yang baik tersebut, memakai sebuah mimpi untuk menjadi momen tak terlupakan bagi Yusuf. Sehingga, ia akhirnya dengan setia menjalani peran sebagai suami Maria. Bahkan, Yusuf rela untuk tidak bersetubuh dengan isterinya, sekalipun tidak ada larangan dari Malaikat di mimpi tersebut.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa Allah memperhatikan motivasi hati kita sekalipun manusia tidak dapat mengetahuinya. Dan di dalam anugerahNya, Allah sanggup menolong kita untuk mampu menggenapkan motivasi baik tersebut, melalui cara yang lebih baik di mata Allah. Bahkan Allah sanggup menguatkan kita untuk melakukan perbuatan baik tersebut melampaui apa yang kita bayangkan. Sehingga, perbuatan baik tersebut tidak hanya menjadi saluran berkat untuk orang lain, tetapi juga menjadi momen pertumbuhan iman bagi kita yang melakukannya. Ingatlah, Allah turut bekerja dalam memberkati motivasi yang baik di setiap perbuatan baik kita. Sehingga, perbuatan baik itu menjadi momen tak terlupakan bagi pertumbuhan kerohanian kita untuk semakin menjadi serupa dengan Kristus, Tuhan kita. -WS