Mat 2:1-2, 9-11
1Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem 2 dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”… 10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. 11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Bacaan Alkitab
Amos 7-9
Amsal 29:23
Renungan
Orang-orang Majus adalah orang terdidik, kaya, dan punya status sosial yang dianggap penting di jaman itu. Sehingga, ketika mereka secara mendadak datang ke istana raja Herodes, sang raja tetap memberikan waktu khusus untuk berjumpa dan mendengar kisah mereka. Hal yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang raja bagi orang biasa, apalagi para gembala. Namun, bagi para orang Majus yang hebat ini, Allah tidak mengutus malaikat kepada mereka. Di dalam hikmatNya, Allah sengaja merancang sebuah bintang Timur bagi mereka, untuk mengalami momen tak terlupakan dalam hidup para orang Majus tersebut.
Mengapa bintang? Karena para Majus adalah orang yang terdidik dalam melihat bintang. Sehingga bintang Timur menjadi ‘alat dan bahasa’ yang efektif dari Allah bagi mereka. Kita tidak tahu berapa lama orang Majus ini berjalan dari rumah mereka hingga berjumpa Yesus. Tetapi kita tahu bahwa bintang ini bukan hanya menjadi tanda di awal saja, tetapi juga menjadi teman seperjalanan yang mengarahkan para Majus kepada Yesus.
Dari kisah ini kita melihat, Allah berbicara dengan cara yang khusus kepada para Majus. Saat ini, pasti ada di antara kita yang Allah ijinkan secara khusus berada dalam sebuah posisi, yang secara efektif dapat berdampak kepada orang-orang tertentu. Mungkin posisi kita ada kaitannya dengan pernikahan, pekerjaan, keterlibatan dalam organisasi tertentu, atau hal lainnya. Apapun posisi itu, mari rancang hidup kita untuk menjadi teman seperjalanan yang mengarahkan orang-orang tersebut kepada momen tak terlupakan, yaitu perjumpaan dengan Kristus, sang Raja dunia. Ingat, Allah sanggup bekerja mendatangkan kebaikan melalui kesediaan kita untuk mengarahkan mereka, lewat kebaikan demi kebaikan yang kita nyatakan. -WS