Yohanes 15:9-17
9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Bacaan Alkitab
Zefanya 1-3
Amsal 30:11-14
Renungan
Pengalaman hidup yang menghendaki kita untuk menjadi lebih sabar, sesungguhnya merupakan ekspresi dari pengalaman bahwa Anda memiliki kasih yang yang tidak mudah dilupakan. Arti kata sabar adalah tahan menghadapi cobaan, tidak cepat marah, tidak cepat putus asa dan tidak cepat patah hati. Ekspresi kesabaran sesungguhnya juga nampak dalam diri Kristus yang dengan sabar mengajar murid-muridNya untuk hidup seturut dengan keselamatan yang telah mereka terima. Ada perubahan hidup yang harus terus dikerjakan murid- muridNya sebagai bentuk keseriusan mereka mengikut Yesus. Namun untuk tetap tinggal dalam firman dan menuruti segala perintah-Nya juga menjadi hal yang tidak mudah dikerjakan oleh para murid dan kita semua. Kita semua pastinya juga akan mengalami yang namanya jatuh bangun dalam dosa karena kita semua masih dari daging dan darah yang tentu saja lebih cenderung lebih mudah memilih hidup dalam daging daripada hidup menurut Roh. Ada salah satu tokoh Wanita dalam Alkitab dalam hal ini Rut dapat dijadikan contoh yang baik perihal sosok yang penuh kasih dengan kesabaran diatas rata-rata. Karena kasihnya kepada mertuanya, maka Rut dengan setia mengikuti kemanapun mertuanya pergi dan dengan sabar menanggung segala penderitaan sebagai seorang janda. Meski ia harus bersusah payah mencari makan di negeri yang asing baginya, Rut tidak pernah mengeluh ataupun segala bentuk ketidakpuasan terhadap hidupnya. Tentu saja Tuhan melihat kasih dan kesabaran Rut dan tidak abai, sehingga keadaan Rut diubahkan dan diangkat Tuhan dan dari keturunan Rutlah lahir seorang Mesias, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Rut dikenal sebagai orang yang sabar dan tenang dalam menghadapi goncangan/cobaan hidup. Jika seseorang mengatakan bahwa ia memiliki kasih, tetapi ia menjadi tidak sabar, maka kasih itu akan menjadi hambar dan segala tindakan kasihnya mudah dilupakan. Kasih yang sejati akan membuat seseorang sabar terhadap orang lain dan sabar dalam menerima keadaan yang tidak baik. Kasih yang disertai kesabaran akan membuat seseorang bisa menjalani hidup ini dengan tenang dan percaya bahwa pasti ada jalan keluar untuk segala masalah. Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang sangat mengasihi dan sabar terhadap kita sehingga selalu memberikan pengampunan atas segala dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Kasih yang tak bersyarat ini menjadi kasih yang senantiasa Anda rindukan. -Ant