27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. (Joh 10:27-28 ITB)
Bacaan Alkitab
Bil 28-30
Sebuah video (https://www.youtube.com/watch?v=CyVm5G4tWe8) menggambarkan tentang kemampuan para domba dalam membedakan suara Gembala dengan suara orang asing. Ketika para orang asing mencoba memanggil para domba, tidak satupun dari Kumpulan domba itu yang meresponi suara para orang asing tersebut. Namun, ketika sang gembala memanggil mereka, maka semua kawanan domba segera mendengar dan meresponi suara sang gembala.
Dari video tersebut kita belajar bahwa domba bisa membedakan mana suara sang Gembala dan mana suara orang asing. Alangkah indahnya jika hidup kita sebagai orang Kristen juga memiliki sikap yang sama. Di masa lalu Tuhan memang berbicara kepada para nabi dan para rasul dengan suara yang mampu didengar oleh telinga fisik mereka. Namun pada zaman ini, Tuhan tidak lagi berbicara langsung kepada kita dengan suara yang terdengar oleh telinga. Pada zaman ini Tuhan sudah memberikan anugerah khusus kepada kita melalui kehadiran Allah Roh Kudus dalam hati kita serta kehadiran firmanNya yang tertulis di dalam Alkitab.
Masalahnya, apakah kita setiap hari melatih diri kita untuk setia membaca, merenungkan, dan melakukan Firman Tuhan bersama dengan Allah Roh Kudus yang ada di hati kita? Kita hanya mampu mendengar suara Allah, ketika hati kita selalu dipenuhi dengan firman Tuhan. Kita hanya mampu membedakan suara Tuhan dari suara bising dunia ini, ketika hati kita terbiasa membuka hati terhadap suara Roh Kudus yang berbicara di dalam dan melalui Firman yang kita baca dan renungkan. *Perjuangan mendengar suara Tuhan bukanlah sebuah perjuangan yang sifatnya mistik, tetapi sebuah perjuangan yang realistis di mana firman Tuhan yang tertulis perlahan menjadi firman yang terdengar dan terlihat dalam tiap dimensi kehidupan kita bersama Allah Roh Kudus.* Karena itu, mari kita melatih ‘telinga Rohani’ kita untuk mendengar suara Tuhan Yesus sang Gembala yang baik, yang setia memimpin dan membimbing hidup kita di dalam berbagai pergumulan.