1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. 2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; 3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. (Psa 23:1-3)

Bacaan Alkitab
Bil 33-34

Pengalaman Daud sebagai seorang gembala domba dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan peran Tuhan sebagai Gembala bagi umatNya. Daud sangat menyadari tantangan dan kesulitan dari pekerjaan seorang gembala domba. Namun, di sisi yang lain, Daud juga menyadari sukacita dan kebahagiaan domba yang memiliki seorang gembala, yang bukan sekedar bertanggung jawab, tetapi juga mementingkan kebersamaan yang akrab dengan dombanya. Sudut pandang sebagai domba itulah yang diungkapkan oleh Daud di dalam Mazmur 23 ini.

Di dalam ayat 1-3, ada empat kata kerja yang digunakan oleh Daud untuk menggambarkan pribadi Allah yang bertanggung jawab tersebut, yaitu Allah yang membaringkan, membimbing, menyegarkan dan menuntun. Keempat kata kerja ini sangat membutuhkan dan menekankan pribadi lain yang ada bersama dengan sang pelaku utama di dalam semua peristiwa tersebut. Misalkan, kata membaringkan tidak akan jelas artinya, bila tidak ada pribadi lain yang mengalami proses pembaringan tersebut. Atau kata menuntun dan membimbing sangat memerlukan pribadi lain yang dituntun dan dibimbing. Demikian juga dengan kata menyegarkan, atau tepatnya memulihkan, yang membutuhkan pribadi lain yang mengalami pemulihan dari Allah.

Sebenarnya, Daud bisa saja menggunakan kata ‘memberikan’, atau ‘menyiapkan’ atau kata lain yang menunjukkan karakter Allah sebagai sumber dan penyedia berkat. *Tetapi, dengan memilih keempat kata kerja tersebut, Daud menekankan bahwa Allah bukan sekedar pribadi yang memberkati, tetapi juga pribadi yang menyatakan berkatnya di dalam kedekatan yang personal dengan domba-dombaNya.* Mazmur ini bukan sekedar tentang Gembala yang mempedulikan dombaNya, tetapi juga tentang cara sang Gembala mengasihi dombaNya secara intim dan personal. Maka, mari kita evaluasi hati kita, apakah kita lebih mementingkan pemberian daripada Sang Pemberi berkat? Apakah kita memiliki pengharpaan untuk hidup lebih dekat bersama Allah? Kiranya Tuhan menolong hati kita untuk lebih haus mengalami hidup bersama Allah.

Search

Popular Posts

  • PENGHALANG BERKAT: KESERAKAHAN

    1 Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (dibaca 1 pasal) Yosua 7 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 24-26 Ketika masih remaja saya pernah menikmati buffet…

  • PENGHALANG BERKAT: BEBAL dan BODOH

    16 Pada waktu itu raja Ahas menyuruh utusan kepada raja negeri Asyur untuk memohon bantuan. … 19 Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN. 2 Tawarikh 28 Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 20-23 Seorang anak yang berkali-kali mengabaikan nasihat mamanya untuk tidak…

  • PEMBAWA BERKAT: MENGHORMATI TUHAN

    9 Tetapi di sana ada seorang nabi TUHAN yang bernama Oded. Ia pergi menemui tentara yang pulang ke Samaria dan berkata kepada mereka: “Lihatlah, karena kehangatan murka-Nya kepada Yehuda, TUHAN, Allah nenek moyangmu, menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, dan kamu telah mengadakan pembunuhan di antara mereka dengan kegeraman yang sampai ke langit. 2 Tawarikh 28…

Categories