8 Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu… Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya
Yehezkiel 16:8
Bacaan Alkitab
Ul 1-2
Sepanjang minggu ini kita akan merenungkan mengenai relasi Allah dengan umat-Nya dalam gambaran relasi sepasang mempelai. Gambaran ini sudah ada sejak zaman PL, salah satunya dalam Yehezkiel 16. Jika kita membaca ayat 1–13, kita akan menyaksikan gambaran Allah yang mengambil Yerusalem yang ditelantarkan, lalu mengasuh dan membesarkannya. Allah lalu meminang Yerusalem (8), yang digambarkan dengan kain yang dihamparkan (mirip dengan peristiwa Rut dan Boas di Rut 3:9). Pada zaman kuno, anak perempuan yang dibuang oleh orang tuanya adalah hal yang umum. Jika anak itu diadopsi, biasanya agar kelak dapat dipekerjakan dalam usaha prostitusi. Tidak demikian dengan Allah yang mengadopsi bangsa Yahudi (Yerusalem). Allah mengasuh dan membesarkannya dengan makanan yang terbaik (13), memberikan pakaian dan perhiasan yang kalau diperhatikan bahan-bahannya serupa dengan bahan-bahan yang dipakai untuk bait Allah (10-13). Ini merupakan gambaran peristiwa Allah yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan bangsa Mesir. Ia membawa mereka ke padang gurun, mengasuhnya dan menata kehidupan mereka menjadi bangsa di mana Allah hadir di tengah-tengah mereka. Mereka pun kemudian menjadi bangsa yang termasyhur, sekali lagi karena apa yang telah Allah perbuat kepada mereka.
Dari uraian di atas, kita dapat menyaksikan bagaimana Allah begitu mengasihi umat-Nya, termasuk kita. Ia menyelamatkan umat-Nya dari penindasan dosa, merawat, menuntun dan menata kehidupan kita melalui firman-Nya yang kudus. Maka sudah selayaknya kita bersyukur akan perbuatan Allah yang yang penuh kasih ini, serta membangun hidup yang senantiasa dekat dengan Dia. –VATerima kasih, Tuhan untuk Tuhan yang sudah berinisiatif menyelamatkan kami dan senantiasa menuntun kami dalam firman-Mu yang kudus. Kami mau belajar untuk hidup senantiasa dekat dengan Engkau melalui firman-Mu. Amin.