26 Engkau bersundal dengan Mesir, tetanggamu, … 28 Engkau bersundal dengan orang Asyur, oleh karena engkau belum merasa puas; … 29 Engkau memperbanyak lagi persundalanmu dengan negeri perdagangan Kasdim, tetapi dengan itu juga engkau belum merasa puas.Yehezkiel 16:26, 28, 29
Bacaan Alkitab
Ul 5-7
Pengkhianatan kedua yang dilakukan oleh umat Tuhan adalah mereka bersandar pada bangsa-bangsa kafir lainnya. Tidak seperti sekarang, di mana ada begitu banyak wanita mandiri yang berkarir, pada zaman itu, seorang istri memiliki ketergantungan yang kuat kepada suaminya. Tuhan berkehendak agar umat-Nya bergantung penuh kepada Dia. Tetapi dalam ayat-ayat di atas kita menyaksikan bagaimana mereka malah bersandar kepada bangsa-bangsa kafir yang memang terkenal sebagai bangsa-bangsa yang kuat pada zaman itu. Ini merupakan perselingkuhan rohani. Parahnya lagi ketika umat Tuhan berzinah pada bangsa-bangsa lain, mereka justru harus membayar upeti kepada bangsa-bangsa itu (34), padahal ketika seorang wanita menjual dirinya, ia yang mendapat bayaran. Inilah kebodohan yang dilakukan umat Tuhan waktu itu, dan Tuhan sangat membenci hal itu.
Dalam hidup kita, kita pun bisa mengalihkan pesandaran kita dari Tuhan, bahkan mungkin ada yang benar-benar meninggalkan Tuhan lalu mengandalkan dirinya sendiri. Dalam menjalani usaha kita, ketika kita tantangan yang berat, kita merasa Tuhan tidak sanggup menolong, sehingga kita tergoda mencari ‘orang pintar’ lalu mengikuti berbagai sarannya yang tentu saja bertentangan dengan apa yang Tuhan kehendaki. Adakalanya kita lebih bergantung pada saran-saran manusia, sekalipun itu hal yang bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, karena merasa ketaatan kepada firman Tuhan adalah mustahil dilakukan di tengah dunia berdosa. Sikap demikian adalah sikap yang mengingkari kuasa Tuhan dan dibenci Tuhan. Mari kita terus belajar untuk bersandar penuh kepada Tuhan, karena Dia adalah Allah yang Mahatahu dan Mahakuasa. –VA
Ya Tuhan, ampuni kami kalau kami sering tidak sungguh-sungguh bersandar kepada Tuhan, bahkan lebih mengandalkan hal-hal lain di luar Engkau. Kami datang di hadapan-Mu untuk belajar untuk terus bersandar kepada-Mu. Amin.