60 Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal.
62 Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN,
Yehezkiel 16:60, 62
Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Efesus 5:25 (PB TB2)
Bacaan Alkitab
Ul 8-10
Dalam relasi suami istri, ketika salah satu pasangan sudah berubah setia, maka solusi yang paling umum diambil adalah perceraian. Tidak demikian yang Allah lakukan ketika umat-Nya telah berzinah sedemikian parahnya kepada ilah lain dan bangsa lain. Di bagian akhir dari Yehezkiel 16, Allah justru mengingat perjanjian dengan umat-Nya dan meneguhkannya. Perjanjian itu adalah perjanjian yang kekal yang dibuat oleh Allah. Perjanjian itu bukanlah perjanjian yang bisa digagalkan oleh kondisi manusia yang tidak taat. Sebaliknya, Allah yang kekal itu akan menegakkan perjanjian-Nya kembali agar umat-Nya sadar akan keberdosaan diri mereka, mengenal Allah yang adalah TUHAN yang Mahakuasa, Mahakasih, Mahasetia; lalu berbalik kembali kepada Allah.
Perjanjian kekal ini telah Allah genapi dalam diri Tuhan Yesus. Ia dibuat hidup di bawah hukum Taurat, dan Ia adalah satu-satunya Pribadi yang sanggup menaati seluruh hukum Taurat secara sempurna. Ia adalah teladan ketaatan yang sejati. Tentu saja itu adalah ketaatan yang menuntut pengorbanan yang besar. Jika kita membaca keseluruhan Yehezkiel 16, kita akan menemukan gambaran dosa umat Allah dan dosa pemimpin mereka yang sangat menjijikkan dan memalukan. Tetapi dosa yang menjijikkan dan memalukan itulah yang Tuhan Yesus tanggung di atas kayu salib, dan itu adalah dosa seluruh umat manusia dari segala zaman (2 Kor. 5:21; 1 Pet. 2:24). Ketika Ia menanggung dosa umat manusia yang menjijikkan dan memalukan itu, Ia juga menanggung akibat dosa itu, yaitu murka Allah Bapa yang seharusnya ditimpakan kepada kita. Maka, di dalam Kristus kita megalami pemenuhan perjanjian Allah yang kekal itu.
Ketika Allah sudah sedemikian memperjuangkan kasih-Nya terhadap umat-Nya, mari kita juga berjuang untuk hidup mengasihi Allah dengan sepenuh hati kita. -VA
T’lah kulihat kebaikan-Mu yang tak pernah habis di hidupku
Kuberjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia